PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Pengamat ekonomi politik dan pemerintahan, Eka Pria Saputra, menilai bahwa Debat Kedua calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat di Singkawang, suasananya hidup dan tidak kaku atau tegang sebagaimana debat-debat di tempat lain yang dapat disaksikan di youtube.
“Ini beda. Tim hore-hore juga senang melihat alur debat yang lancar dan saling melempat ide gagasan serta candaan yang mengundang gelak gawa,” tutur Eka Pria Saputra, yang berpengalaman 20 tahun menjadi dosen tetap Fakultas Ekonomi Untan.
Hal itu disampaikan ketika diminta tanggapannya atas penyelenggaraan Debat kedua calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar, yang digelar KPUD Provinsi Kalimantan Barat di Hotel Swiss Belinn Singkawang, Selasa 5 November 2024 malam.
Menurut pria yang akrab disapa Eka PS ini, bahwa candaan yang sangat menarik adalah ketika forum debat membahas tentang aksebilitas air bersih di daerah ini, dalam pertanyaan: air minum aman.
BACA JUGA:Deklarasi Tim Relawan NKRI, Warga Singkawang Inginkan Norsan-Krisantus Pimpin Kalbar
“Jika Paslon kelak terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat, apa strategi yang akan dilakukan untuk memberikan pelayanan publik berupa air minum aman?” tanya moderator membacakan pertanyaan dari panelis.
Paslon 03, Muda Mahendra yang diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan tersebut memaparkan beberapa program strategisnya.
Menurut Muda, dibutuhkan langkah-langkah yang cepat tapi efektif, langkah yang terukur dalam mendata masyarakat yang dapat mengakses air bersih. Termasuk perlu campur tangan dari Pemerintah Provinsi terhadap Kabupaten/Kota untuk mengatasi masalah air bersih.
“Artinya perlu adanya intervensi kebijakan provinsi, karena Kabupaten tidak akan mampu semua ditangani, provinsi bisa memperkuat akses air bersih di semua kabupaten,” ujar Muda, termasuk upaya mendorong tata kelola Perusda Air Minum agar lebih sehat lagi.
BACA JUGA:Blusukan, Norsan Gagas Renovasi Pasar Turi Singkawang
Tahap berikutnya, Paslon 01 dalam hal ini calon Gubernur Sutarmidji, diberikan kesempatan untuk menanggapi jawaban dari calon Gubernur nomor urut 3 tersebut. Menurut Sutarmidji, kewenangan provinsi itu adalah penyediaan air baku yang harus dibuat sekarang.
“Bagaimana menjaga dan menyediakan air baku secara regional, untuk beberapa kabupaten/ kota,” ungkap Midji seraya mencontohkan untuk Bengkayang Singkawang dan Sambas maka sumber air baku ada di Bengkayang; Demikian juga untuk Sintang, Sekadau dan Sanggau dengan satu sumber air baku; Kemudian Kubu Raya, Pontianak, Mempawah sumber air baku di Ambawang; demikian juga dengan daerah lainnya disiapkan sumber air baku mereka.
“Nah, solusinya kita harus menyiapkan waduk. Jangan menyiapkan tandon-tandon air terbatas jumlahnya. Tapi perlu waduk yang besar. Kenapa di Jawa dibangun waduk besar-besar, sementara di Kalbar tidak ada, padahal waktu itu Pak Jokowi membangun 38 Waduk besar. Kenapa Kalbar tidak,” ungkap Midji yang berdiri di podium tengah atau di samping kiri Muda.
Suasana pun jadi heboh, yel-yel tak terhindarkan. Moderator sigap dan mengendalikan jalannya debat.
BACA JUGA:Norsan Nilai Penghapusan UPJJ dan UPT oleh Sutarmidji Berdampak Pembangunan Tak Optimal