"Saya bermain di tim kelompok usia Feyenoord selama 5 tahun. Datang dari klub amatir seperti sekolah sepak bola di Den Haag. Karena saat kompetisi ada tim scouting yang lihat. Itu bagusnya di Belanda. Setiap kompetisi kelompok usia, ada tim scouting. Sehingga bakat pemain selalu terpantau," katanya.
BACA JUGA:Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Babak Ketiga, Bagaimana Nasib Elkan Baggot di Timnas Indonesia?
Selama menimba ilmu di Belanda, Yussa sering dipindah-pindahkan ke berbagai posisi oleh pelatihnya untuk menemukan posisi terbaik baginya. Dia sendiri sudah pernah bermain sebagai bek kiri, stoper, gelandang, penyerang, hingga kiper. Alhasil akhirnya dia menemukan posisinya sebagai penyerang dan winger.
Yussa sendiri masih ingat momen ketika ia berhadapan dengan Nathan Tjoe A-On di Liga kelompok usia. "Waktu di Liga, saya sempat melawan Nathan. Dia main di posisi bek kiri," kenangnya. Kini, Nathan telah menjadi warga negara Indonesia melalui proses naturalisasi dan menjadi andalan Timnas Indonesia senior dan U-23.