PONTIANAKINFO.DISWAY.ID, MEMPAWAH -Penetapan status Siaga Darurat Bencana sejak 31/7/2024, seiring dengan meningkatnya jumlah titik hotspot kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Mempawah. Penetapan ini akan berlaku hingga adanya keputusan status lebih lanjut berdasarkan perkembangan situasi tersebut.
Desvan Erdanustie, ST., M.Ec.Dev, Kepala Bidang Kebakaran BPBD Kabupaten Mempawah, mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus siaga dan memantau kondisi secara berkala.
“Kedepannya kami tetap siaga sambil menunggu status berikutnya, apakah kondisi semakin parah terkait banyaknya titik hotspot,” ujar Desvan.
Pihak BPBD Mempawah akan terus berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait, seperti TNI, POLRI, Manggala Agni, KPH, serta Camat dan Kepala Desa atau Lurah. Upaya koordinasi ini bertujuan untuk melakukan patroli secara rutin serta memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya membuka lahan dengan cara membakar.
Selain itu, BPBD juga memantau kondisi cuaca yang diprediksi oleh Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jongkat. BMKG memproyeksikan bahwa bulan Agustus hingga beberapa bulan ke depan akan memasuki tanda-tanda La Nina, yang dapat menyebabkan potensi curah hujan tinggi.
“Dengan adanya potensi curah hujan yang tinggi, kami berharap titik-titik karhutla dapat berkurang,” tambah Desvan.
Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Teknis di Kabupaten Mempawah tetap melakukan antisipasi dengan melakukan patroli dan pemadaman di titik hotspot yang dapat dijangkau. Harapannya, dengan prediksi prakiraan cuaca dari BMKG, upaya pemadaman dapat lebih efektif dan kejadian karhutla dapat diminimalisir.
Kemudian, BPBD berharap dengan prediksi prakiraan cuaca dari BMKG mudah-mudahan titik karhutla dapat berkurang seiring dengan potensi curah hujan yang cukup tinggi dari bulan Agustus dan berikutnya.