PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Enzo Fernandez selaku pelaku yang menyanyikan lagu rasis kepada Timnas Prancis meminta maaf atas selebrasinya yang berbau pelecehan rasial. Gelandang Timnas Argentina itu mengaku khilaf atas perbuatannya tersebut.
Dalam perayaan setelah mengalahkan Kolombia di final Copa America, Fernandez terciduk menjadi biang kerok menyanyikan chant yang berbau pelecehan rasial.
Salah satu lirik yang terdengar adalah menyindir pemain Prancis berasal dari Angola, yang di mana gelandang Eduardo Camavinga lahir di sana. Sebelum sampai ke bagian lain, siaran live langsung dimatikan Fernandez.
Lirik itu sendiri sebelumnya pernah dinyanyikan fans Timnas Argentina setelah menjuarai Piala Dunia 2022. Isinya menyindir asal usul pemain Prancis yang dimana pemain mereka kebanyakan imigran dan secara khusus menyerang Kylian Mbappe, yang diisukan memacari seorang model transgender.
BACA JUGA:Kecaman Federasi Sepakbola Prancis Untuk Timnas Argentina, Soal Apa?
Philippe Diallo selaku Presiden FFF meminta pertanggungjawaban dari Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden AFA Claudio Tapia atas aksi rasisme tersebut.
Aksi Fernandez itu mendapat kecaman banyak pihak, termasuk Federasi Sepakbola Prancis (FFF) yang secara terbuka melayangkan protes kepada FIFA dan Federasi Sepakbola Argentina (AFA).
Fernandez sendiri sebagai pelaku juga mendapat serangan dari banyak pihak, termasuk rekan-rekan setimnya di Chelsea yang berhenti mengikutinya di akun instagram. Mereka merupakan pemain berkulit hitam yang kecewa dengan aksi Fernandez itu.
Akibat perbuatannya tersebut, gelandang Argentina itu membuat klarifikasi dan meminta maaf karena sudah khilaf. Pemain Chelsea itu membuat klarifikasinya lewat insta storiesnya.
BACA JUGA:Demi Meningkatkan Daya Tarik, Ini Dia Rincian Lengkap Hadiah Uang Copa America 2024
"Saya ingin meminta maaf atas video yang diunggah di Instagram saya saat perayaan gelar juara Copa America,"
"Lirik lagu itu memang mengandung kata-kata yang ofensif dan sama tidak bisa ditolerir."
"Saya selalu melawan segala bentuk diskriminasi dan meminta maaf atas euforia yang berlebihan saat merayakan gelar juara."
"Video, momen, dan kata-kata itu sama sekali tidak menggambarkan diri saya sebenarnya. Saya benar-benar minta maaf." Kata Fernandez dalam akun medsosnya.