PONTIANAKINFO.DISWAY.ID, SINTANG - Kisah Ny Nur (31) satu-satunya penumpang selamat dalam kecelakaan pesawat Britten Norman milik PT Dirgantara Air Service ( DAS) di Gunung Saran, Kabupaten Sintang (25/4/1994) silam sangat menarik untuk didalami.
Ahli Pemetaan Hutan lulusan salah satu Akademi Ilmu Kehutanan di Bandung yang bekerja pada salah satu Unit Pelaksana Teknis di Kalbar ini ditemukan oleh penduduk dan tim SAR setelah enam hari lima malam berjuang sendirian di tengah hutan belantara.
Pesawat PT DAS dengan kapten pilot Agung Kuntjoro yang ia tumpangi beserta 9 penumpang lainnya yang tewas dalam musibah itu, jatuh di Gunung Saran yang tingginya 1.758 meter di atas permukaan laut. Pesawat bernomor penerbangan BN-ZA ini berangkat dari Bandara Supadio Pontianak sekitar pukul 09.42 WIB dengan tujuan Nanga Pinoh, Kabupaten Sintang, sekitar 500 km arah timur Pontianak.
Diduga pesawat Britten Norman yang masih laik terbang hingga bulan November 1994 itu jatuh karena menabrak tebing Gunung Saran dalam keadaan cuaca buruk.
Menurut Ny Nur, beberapa saat sebelum musibah terjadi cuaca memang buruk sekali, disertai hujan lebat. Pandangan ke depan tertutup kabut. Lalu tiba-tiba pesawat terasa tersedot ke bawah, dan sepertinya hilang kendali.
Pada saat itu ia duduk paling belakang mengenakan sabuk pengaman. Tiba-tiba pesawat terasa menyeruak pepohonan, sebelum kemudian membentur tebing dan ekor pesawat tersangkut di pohon.
"Saya melihat penumpang lain terpental ke depan masih dalam pesawat. Tapi tidak ada yang bangun. Ternyata mereka semuanya tewas. Terus saya keluar dari pesawat yang kebetulan pintu belakangnya telah terbuka," tutur Ny Nur kepada beberapa wartawan yang menengok di RSUD Dokter Soedarso, Selasa (3/5/1994) silam.
Kisah Haru Usaha Ny Nur Menyelamatkan Diri
Hari ke-1
Beberapa saat setelah pesawat membentur tebing, ia bergerak dan membuka tali pengaman pada pinggangnya. Sebelum keluar pesawat ia sempat menepuk beberapa penumpang di dekatnya, tapi, tidak satupun yang bergerak. Dengan perasaan panik. serta takut pesawatnya meledak, dia keluar dan pintu belakang.
Setelah turun ke bawah beberapa meter dari pesawat, Nur sempat menunggu satu hari. Ternyata tidak ada satu pun penumpang lain yang keluar dari dalam pesawat.
"Saya pikir, oh mati semuanya. Kemudian saya turun ke bawah untuk mencari air," ungkapnya.
Hari ke-2
Ia melihat ada pesawat yang berputar di atas lokasi musibah, namun karena cuaca buruk, pesawat tersebut agaknya tak bisa melihat apa yang terjadi.
Hari ke-3