Pada sekitar jam 12 siang, Incu, ayah dari orang yang terkena dampak, mendengar suara ledakan ketika dia baru saja tiba di rumah setelah bekerja dan merasa ingin tidur siang.
Dengan cepat, dia berlari menuju ruangan dan menemukan bahwa anaknya telah jatuh ke lantai dengan luka tembak di dahi.
Segera setelah kejadian, Incu memanggil bidan desa dan mengantarkan Korban ke Puskesmas Kuala Behe. Sayang sekali, ketika sampai di Puskesmas, nyawa korban tidak dapat diselamatkan dan dinyatakan telah meninggal dunia.
Menurut Incu, korban menggunakan senjata PCP jenis Dejeluk yang dalam keadaan tidak terisi atau kosong sebelumnya.
Namun, sayangnya, proyektil dari senjata tersebut masih tertanam di kepala korban. Keluarga korban, termasuk orangtua, menolak menyetujui otopsi dan telah mengirimkan surat penolakan.
Kapolsek Kuala Behe, Iptu Zulianto, melalui Kanit Reskrim Aiptu Suparja, mengungkapkan bahwa polisi telah mengambil tindakan terkait kejadian bunuh diri ini.
Kami sudah memeriksa para saksi di lokasi kejadian dan mengumpulkan barang bukti yang penting. Saat ini, kami terus mengawasi perkembangan situasi ini untuk memastikan semua hal ditangani dengan baik," ungkap Aiptu Suparja.