Gedung Putih menyatakan bahwa Presiden Joe Biden telah mendapat informasi tentang kejadian kecelakaan tersebut.
Sementara pemimpin Partai Demokrat di Senat Amerika, Chuck Schumer, menyatakan bahwa saat ini tidak ada bukti adanya pelanggaran terkait insiden kecelakaan helikopter tersebut, namun dia akan terus mengawasi perkembangan situasi tersebut.
Jika seorang presiden Iran tidak dapat melaksanakan tugasnya karena alasan kesehatan, kematian, atau pemakzulan oleh parlemen, Konstitusi memiliki langkah-langkah yang jelas untuk mengatasi situasi tersebut.
Badan tersebut telah menunjuk wakil presiden, yaitu Mohammad Mokhber, untuk memimpin pemerintahan sementara bersama dengan ketua parlemen dan lembaga peradilan guna memastikan penyelenggaraan pemilihan presiden baru dalam jangka waktu paling lama 50 hari.
Hanya akan terjadi jika telah ada persetujuan dari pemimpin puncak yang memiliki wewenang terakhir dalam semua urusan negara di Iran.
Setelah pemberitaan resmi dari pemerintah bahwa Presiden Ebrahim Raisi telah tiada, pemerintah Iran akan segera mengatur pemilihan presiden baru. Namun, diprediksi bahwa pemilihan kali ini mungkin tidak menarik minat yang besar dari masyarakat seperti pemilihan sebelumnya.
Dalam pemilihan terakhir, semua lawan serius Raisi tidak diizinkan untuk maju sebagai calon, sehingga memberikan kesempatan baginya untuk menjabat dengan dukungan terendah dari pemilih (sekitar 30% dari pemilih yang memenuhi syarat), sementara sebagian besar pemilih memutuskan untuk tidak ikut serta dalam apa yang mereka anggap sebagai pemilu yang curang.