Saat ini, pola pemanasan global masih sesuai dengan prediksi jangka panjang. Sebagian besar ahli belum yakin bahwa iklim telah memasuki periode baru.
Meskipun demikian, para ilmuwan masih menghadapi kesulitan dalam menjelaskan dengan pasti alasan mengapa suhu di akhir tahun 2023 begitu tinggi.
Dari satu sudut pandang, catatan untuk bulan Maret sudah diprediksi. El Niño, yang dimulai bulan Juni dan mencapai puncaknya pada bulan Desember, meningkatkan suhu di atmosfer yang telah menjadi hangat akibat aktivitas pembakaran bahan bakar fosil (penyebab utama dari peningkatan suhu).
Pada sisi lain, temperatur global telah mulai memecahkan rekor dengan perbedaan yang signifikan sekitar bulan September yang lalu. Pada waktu itu, fenomena El Niño masih terus berkembang, sehingga tidak diketahui dari mana sumber semua panas tambahan tersebut berasal.
Menjadi sukar untuk meramalkan apa yang bakal berlaku di masa hadapan.
Dr Schmidt mulai merasa cemas tentang bagaimana untuk dapat memprediksi situasi yang akan datang.
Prediksi kami benar-benar salah mengenai beberapa hal tertentu di tahun 2023. Menurut saya, jika data sebelumnya tidak akurat, maka akan menjadi lebih sulit untuk meramalkan apa yang akan terjadi ke depan.
Dr Samantha Burgess dari Copernicus menyatakan bahwa timnya masih berusaha untuk memahami alasan di balik perubahan yang sangat drastis pada pertengahan tahun lalu, dan juga berapa lama situasi ini akan berlangsung.