“Data ini sifatnya dinamis. Yang masih dapat kita usulkan akan kita usulkan sesuai kemampuan anggaran. Jika tidak memungkinkan, kita ajukan melalui Kementerian Sosial,” tambahnya.
BACA JUGA:Wali Kota Pontianak Dorong Hadirnya Pusat Oleh-oleh Skala Besar untuk UMKM Lokal
Upaya pemberdayaan juga dilakukan melalui berbagai pelatihan keterampilan. Pada tahun ini, Dinas Sosial menggelar pelatihan barista, di mana 20 persen pesertanya merupakan penyandang disabilitas. Selain itu, ada pula pelatihan menjahit dan menganyam akar keladi yang bekerja sama dengan Dekranasda Kota Pontianak, yang mana seluruh peserta berasal dari kelompok disabilitas.
“Harapannya, setelah mengikuti pelatihan, mereka dapat lebih produktif. Biasanya setelah pelatihan akan ada bantuan modal usaha. Selanjutnya tinggal bagaimana memasarkan produk mereka, misalnya bekerja sama dengan hotel untuk penyediaan tatakan gelas dan sebagainya,” tuturnya.
Dengan berbagai upaya tersebut, penyandang disabilitas di Kota Pontianak diharapkan semakin berdaya dan memiliki kesempatan yang lebih luas untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.