"Pada hari ini, kami tetap memberikan peringatan siaga, agar selalu waspada. " Terdapat tiga level kewaspadaan: waspada, siaga, dan kemudian awas," jelasnya.
Peringatan siaga diberikan karena diperkirakan hujan akan terus intens hingga sangat intens.
Amhar menegaskan bahwa meskipun terjadi banjir dan tanah longsor, kami akan tetap waspada untuk hari-hari mendatang.
Kemungkinan ada longsor di masa depan yang akan memicu keadaan darurat, memerlukan evakuasi dan rehabilitasi yang besar. Menurut pendapat saya, masih terdapat kekurangan dalam mitigasi risiko atau manajemen risiko. Ardy Arsyad menyatakan bahwa itu tidak dipengaruhi oleh siapapun.
Ardy mengatakan bahwa pemerintah seharusnya aktif dalam upaya pencegahan, seperti melakukan pendataan wilayah-wilayah yang rentan terhadap bencana.
Menurut Ardy, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan perlu membuat peta bahaya selain dari kumpulan data yang diperlukan. Terlebih lagi, disebutnya, mayoritas wilayah yang berpotensi terkena bencana memiliki tanah yang rentan, terutama karena aktivitas pengembangan lahan dan perubahan pola cuaca.
Menurut informasi yang diterima dari BPBD Sulsel, sebanyak 43 individu telah kehilangan nyawa mereka karena dampak dari bencana alam selama tahun 2024 di wilayah Sulawesi Selatan.
Pada bulan April yang lalu, sekitar pertengahan bulan tersebut, sejumlah besar individu kehilangan nyawa mereka karena terjebak dalam bencana tanah longsor di daerah Tana Toraja. Selain itu, pada bulan Mei 2024, banjir melanda daerah Luwu dan Sidrap yang menyebabkan kejadian yang serupa.