Gelombang Panas Ekstrim Tertinggi di Sejarah, Bangladesh Liburkan 33 Juta Siswanya Akibat Suhu Mencapai 43°

Jumat 03-05-2024,12:47 WIB
Reporter : Anggik Juliannur Nugroho

Asia mengalami peningkatan suhu yang lebih cepat daripada rata-rata global. Peningkatan dalam tren pemanasan telah melonjak hampir dua kali lipat sejak periode 1961-1990.

 

Menurut laporan terbaru minggu ini, Sekretaris Jenderal Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), Celeste Saulo, menyatakan bahwa banyak negara di kawasan ini mengalami tahun dengan suhu tertinggi yang pernah tercatatkan, disertai dengan kondisi ekstrem seperti kekeringan, gelombang panas, banjir, dan badai.

 

Petir dan angin kencang di Jawa Barat, banjir di Jawa Tengah dan Lampung - Mengapa cuaca ekstrem terjadi dan sampai kapan akan terus berlanjut.

El Nino telah berakhir. Bagaimana ini akan mempengaruhi kondisi cuaca dan apa yang bisa diharapkan selama La Nina.

 

WMO melaporkan bahwa ada 79 kejadian bencana yang terkait dengan bahaya hidrometeorologi di wilayah Asia berdasarkan Database Kejadian Darurat.

 

Dari angka tersebut, lebih dari 80% terkait dengan kejadian banjir dan topan, dengan lebih dari 2. 000 orang yang meninggal dan sembilan juta orang terdampak secara langsung.

 

Terjadi beberapa kejadian curah hujan yang sangat ekstrem. Selama bulan Juni, Juli, dan Agustus, sejumlah bencana banjir dan badai telah menyebabkan lebih dari 600 orang tewas di India, Pakistan, dan Nepal.

 

Observatorium Hong Kong mencatat bahwa curah hujan per jam mencapai 158,1 mm, yang merupakan angka tertinggi yang pernah tercatat sejak tahun 1884, disebabkan oleh topan. Beberapa pusat pengamatan cuaca di Vietnam mencatat jumlah hujan harian yang mencapai rekor tertinggi selama bulan Oktober.

 

Hujan lebat mengakibatkan banjir di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab pada bulan November.

Kategori :