Gelombang Panas Ekstrim Tertinggi di Sejarah, Bangladesh Liburkan 33 Juta Siswanya Akibat Suhu Mencapai 43°

Jumat 03-05-2024,12:47 WIB
Reporter : Anggik Juliannur Nugroho

 

Kehidupan menjadi sangat sulit karena kekurangan curah hujan. Orang-orang yang kurang mampu sangat mengalami kesulitan," ujar seorang cendekiawan agama, Muhammad Abu Yusuf, kepada kantor berita AFP.

 

Pada hari Rabu, Yusuf memimpin doa pagi untuk sekitar 1. 000 orang di pusat kota Dhaka.

 

Menurut perkiraan Badan Cuaca Bangladesh, suhu yang sangat panas akan berlanjut setidaknya selama satu minggu ke depan.

 

Rumah sakit dan klinik diminta untuk siap menghadapi peningkatan jumlah pasien akibat penyakit yang berhubungan dengan suhu panas seperti demam dan migrain.

 

Menurut Menteri Kesehatan Samanta Lal Sen, pasien yang terkena sengatan panas akan mendapat perawatan di ruangan yang dilengkapi dengan AC. Hal ini diumumkan pada awal pekan ini.

 

Kepala negara di seluruh dunia harus segera mengambil langkah-langkah untuk mengurangi peningkatan suhu, dan mereka harus memperhatikan anak-anak, terutama yang terkena dampak kemiskinan, ketidaksetaraan, dan diskriminasi, saat membuat keputusan dan menyediakan dana untuk masalah iklim, ujar Sengupta.

 

Ribuan penduduk Bangladesh bersatu untuk berdoa meminta hujan yang sangat dibutuhkan karena cuaca panas ekstrem sedang melanda negara itu.

Unicef telah menyoroti bahwa lebih dari 243 juta anak di wilayah Asia Timur dan Pasifik berada dalam bahaya terkena penyakit dan bahaya kematian karena panas yang berlebihan.

 

Kategori :