Kebiadaban Tentara Israel Menjadi-jadi, Seorang Bayi Baru Lahir Meregang Nyawa Menyusul Sang Ibu di Kota Rafah

Senin 29-04-2024,04:04 WIB
Reporter : Anggik Juliannur Nugroho
Editor : Adhitya Pangestu Putra, S. Si

 

Kelahirannya terjadi saat sistem pernapasannya belum berkembang sepenuhnya, dan kekebalan tubuhnya sangat rapuh, yang akhirnya mengakibatkan kematiannya. Salama menyatakan bahwa dia bergabung dengan keluarganya sebagai seorang pahlawan.

 

Lebih dari 34. 000 orang Palestina, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, telah dikonfirmasi meninggal selama konflik enam bulan di Gaza antara Israel dan kelompok militan Hamas, menurut data dari kementerian kesehatan Gaza.

 

Sebagian besar bagian Gaza mengalami kerusakan akibat serangan udara Israel, dan banyak rumah sakit di wilayah tersebut mengalami kerusakan yang parah. Sementara itu, rumah sakit yang masih beroperasi kesulitan mendapatkan pasokan listrik, peralatan sterilisasi, dan obat-obatan.

 

Nenek dari bayi tersebut telah meminta kepada dokter agar menyelamatkan hidupnya, karena dia ingin "memastikan bahwa kenangan tentang ibu, ayah, dan saudara perempuannya tetap hidup, tetapi Tuhan berkehendak lain dan bayi itu meninggal," ungkap Salama.

 

Hamas berjanji untuk melepaskan persenjataan jika Palestina mencapai kemerdekaan.

Paman Rami al-Sheikh Jouda duduk di sebelah kuburan sambil merasa sedih atas kehilangan keponakannya dan anggota keluarga lainnya.

 

Ia menyatakan bahwa ia sudah pergi ke rumah sakit tiap harinya untuk mengecek keadaan kesehatan anaknya. Dokter memberitahu Rouh bahwa ia memiliki masalah dalam sistem pernapasannya, tetapi ia menyebutkan bahwa kondisi tersebut tidak terlalu serius. Namun, pendapatnya berubah ketika ia menerima panggilan dari rumah sakit yang memberitahu bahwa bayinya telah meninggal.

 

Ia berkata kepada Reuters bahawa Rouh, saudara lelakinya, isteri dan anak perempuannya, saudara iparnya dan tempat tinggal yang biasanya menyatukan mereka sudah tiada.

 

Kategori :