PONTIANAKINFO.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat kembali mengeluarkan peringatan dini cuaca tiga harian untuk wilayah Kalbar. Rilis terbaru yang diperbarui pada Jumat, 12 September 2025 pukul 07.35 WIB menyebutkan, sejumlah daerah di Kalimantan Barat berpotensi dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam tiga hari ke depan, mulai Jumat, 12 September hingga Minggu, 14 September 2025.
Pada Jumat, 12 September 2025, hujan sedang hingga lebat (status Waspada) berpotensi terjadi di Kabupaten Sanggau dan Sekadau. Sementara hujan lebat hingga sangat lebat (status Siaga) diprediksi melanda Bengkayang, Kayong Utara, Ketapang, Kota Pontianak, Kota Singkawang, Kubu Raya, Landak, Melawi, Mempawah, Sambas, dan Sintang. Adapun Kabupaten Kapuas Hulu masuk kategori Awas dengan potensi hujan sangat lebat hingga ekstrem.
Kemudian pada Sabtu, 13 September 2025, hujan sedang hingga lebat berpotensi mengguyur Bengkayang, Kayong Utara, Ketapang, Kota Singkawang, Kubu Raya, Landak, Melawi, Mempawah, Sambas, Sanggau, Sekadau, dan Sintang. Sedangkan Kapuas Hulu kembali berada pada status Siaga hujan lebat.
BACA JUGA:BMKG Kalbar Rilis Peringatan Dini Cuaca 12–14 September 2025
Selanjutnya, Minggu, 14 September 2025, hujan sedang hingga lebat diprediksi melanda Bengkayang, Kapuas Hulu, Ketapang, Kubu Raya, Melawi, Sambas, Sanggau, Sekadau, dan Sintang.
BMKG menegaskan, potensi angin kencang nihil selama tiga hari ini. Meski begitu, masyarakat tetap diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrem, seperti banjir, longsor, dan genangan air di titik rawan.
Admin BMKG Kalimantan Barat dalam Insta Story juga mengingatkan masyarakat terkait kondisi cuaca hari ini.
BACA JUGA:BMKG Rilis Potensi Hujan Harian di Kalimantan Barat 12–18 September 2025
"Hari ini berpotensi hujan lebat di sebagian besar wilayah Kalbar," tulis Admin BMKG Kalbar.
Peringatan dini ini tentunya dapat menjadi acuan bagi masyarakat, pemerintah daerah, dan instansi terkait untuk melakukan langkah mitigasi lebih awal agar dampak bencana hidrometeorologi dapat diminimalisir.