PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Dampak dari bekas lokasi penambangan timah di Pulau Bangka, Bangka Belitung, menyebabkan peningkatan jumlah buaya yang memasuki area permukiman penduduk.
BACA JUGA : IHGMA KALBAR Resmi Dibentuk, GM Harris Pontianak jadi Ketua
Endi R, seorang manajer di Lembaga Konservasi Pusat Penyelamatan Satwa Alobi Babel, sedang bekerja keras untuk melindungi satwa-satwa liar yang terancam punah dan memastikan keberlangsungan hidup mereka. Yusuf mengatakan bahwa situasi sekarang sangat mengkhawatirkan.
"Sudah sangat mengkhawatirkan karena sebenarnya yang menjadi korban bukan hanya buaya yang mati, tetapi juga manusia, karena pertikaian dengan buaya ini sangat ekstrem," ujar Endi seperti dilansir dari Insert Live, Sabtu (27/4).
Kedua belah pihak menderita, banyak manusia kehilangan nyawa, dan buaya-buaya pun ditangkap dan meninggal," tambahnya.
Meskipun begitu, Sultanda yang menjabat sebagai Kepala Dusun Bukit Layang sudah memberikan larangan terhadap kegiatan penambangan karena dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem buaya.
Sultanda menjelaskan bahwa mereka telah memberikan himbauan kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan di daerah tempat buaya tinggal. Termasuk dalam himbauan ini adalah ajakan kepada masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan dan tidak melakukan kerusakan.