Kolase Journalist Camp 2025: Merawat Ragam Hayati, Menyuarakan Masa Depan

Senin 18-08-2025,10:22 WIB
Editor : Muhammad Zibi Alifiqri, S. Pd

 “Orangutan adalah spesies kunci yang bisa menjadi pintu masuk percakapan publik tentang pelestarian hutan. Kita ingin kampanye ini jadi titik balik hubungan manusia dan alam,” kata Andi.

Selain itu, akan ada workshop jurnalistik bertema “Demi Ragam Hayati, Kami Menulis”. Workshop bertujuan memperkuat kapasitas peserta dalam memproduksi konten kampanye visual dan naratif.

BACA JUGA:Dekranasda Pontianak Gelar Lomba Desain Corak Insang 2025, Dorong Kreativitas Generasi Muda

Kegiatan ini juga membuka ruang refleksi kritis lewat sesi nonton bareng dan diskusi film dokumenter, serta aksi nyata “Bersihkan Kapuas: Jangan Ada Sampah di Antara Kita” yang mendukung upaya Pemerintah Kota Pontianak dalam mengurangi polusi plastik di sungai.

 “Sungai Kapuas adalah urat nadi Kalbar. Kita tidak bisa terus membiarkannya tercemar. Lewat aksi kecil, kita ingin bangun kesadaran besar,” ujarnya.

Tak kalah penting, KJC-2025 juga akan menggelar sesi workshop motivasi bertajuk “Semua Orang adalah Pembaharu, Semua Jurnalis adalah Pembaharu (Changemaker)”, yang mendorong peserta untuk menjadi agen perubahan di komunitas masing-masing.

BACA JUGA:Paskibraka Pontianak 2025 Dikukuhkan, Wali Kota Harap jadi Teladan Generasi Muda

KJC-2025 ditutup dengan media gathering bertema Kawal Ragam Hayati, Lestarikan Tumbuhan dan Satwa Liar. Media gathering ini sekaligus menjadi ajang kolaborasi berbagai pemangku kepentingan dalam merespons tantangan perdagangan ilegal dan perburuan tumbuhan dan satwa liar dilindungi.

Dengan semangat kolaboratif dan pendekatan kreatif, KJC-2025 diharapkan dapat melahirkan narasi-narasi baru yang tidak hanya sebatas viral, tetapi juga berdaya ubah. 

“Kita tidak bisa diam saat keragaman hayati terus menyusut. Lewat media, tulisan, foto, video, dan aksi nyata, kita ingin buktikan bahwa ragam hayati benar-benar adalah kekuatan kita,” pungkas Andi.

Kategori :