Autopsi Jenazah Seorang Balita di Sekip Lama Singkawang Dilakukan, Polisi Ungkap Adanya Luka di Tubuh Korban

Jumat 20-06-2025,16:24 WIB
Reporter : Muhammad Zibi Alifiqri, S. Pd
Editor : Muhammad Zibi Alifiqri, S. Pd

PONTIANAKINFO.COM, SINGKAWANG – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Singkawang bersama tim dari Biddokkes Polda Kalimantan Barat melakukan autopsi terhadap almarhum seorang balita yang sebelumnya hilang dan ditemukan tak bernyawa bernama Rafa Fauzan, berusia 1 tahun 11 bulan, pada Jumat siang, 20 Juni 2025. Autopsi tersebut dilakukan di pemakaman Masjid At Taqwa, Jalan RA Kartini, Kelurahan Sekip Lama, Kecamatan Singkawang Tengah.

Pembongkaran makam dilakukan atas permintaan dari keluarga korban yang telah mengajukan surat resmi melalui kuasa hukum mereka tiga hari sebelumnya. Proses autopsi ini turut disaksikan langsung oleh pihak keluarga serta kuasa hukum guna memastikan transparansi dan kejelasan dalam penyelidikan.

Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Deddi Sitepu, menyampaikan bahwa autopsi dilakukan untuk mengungkap secara jelas penyebab dan waktu kematian almarhum Rafa Fauzan. 

BACA JUGA:Tersangka Pembunuhan Balita di Sekip Lama Singkawang Berpotensi Dikenakan Pasal Berlapis

"Mudah-mudahan dengan rangkaian autopsi ini bisa membuat terang apa penyebab dan kapan waktu kematian dari almarhum Rafa Fauzan," ujarnya dikutip dari Suara Pemred.

Sebelumnya, berdasarkan visum luar yang dilakukan oleh dokter dari RSUD Abdul Aziz Singkawang, ditemukan adanya luka di bagian wajah dan tangan korban. Kondisi tersebut menjadi pertimbangan kuat bagi keluarga untuk mengajukan permohonan autopsi.

"Sehingga pihak keluarga memohon untuk dilakukan autopsi guna menguatkan apa penyebab dari luka-luka tersebut," ungkap Deddi Sitepu.

BACA JUGA:Satreskrim Polres Singkawang Ungkap Motif Pelaku Pembunuhan Balita di Sekip Lama

Meski pelaku yang diduga menjadi penyebab kematian Rafa Fauzan telah ditangkap, pihak kepolisian tetap melakukan langkah ini sebagai bagian dari penyelidikan yang menyeluruh. Dari pengakuan tersangka, korban hanya ditutup mulut dan hidungnya dengan tangan. Namun, visum luar menunjukkan adanya beberapa kejanggalan.

"Namun dari hasil visum luar kita menemukan beberapa kejanggalan. Mudah-mudahan dengan dilakukannya autopsi ini bisa membuat terang dari kejadian tersebut," jelasnya.

Beberapa kejanggalan yang dimaksud antara lain luka pada bagian telinga serta luka gores di kening korban. Hal ini memperkuat dugaan bahwa korban mengalami kekerasan lebih dari sekadar tindakan menutup mulut dan hidung.

BACA JUGA:Identitas Terduga Pelaku Pembunuhan Balita di Singkawang Terungkap, Ternyata Tetangga Pengasuh Korban

"Mengenai penyebabnya masih dilakukan pemeriksaan oleh pihak kepolisian," kata Deddi.

Kategori :