Setiap lokasi ini tidak hanya menjadi tempat penilaian, tetapi juga simbol keberhasilan masyarakat dalam memanfaatkan lahan sempit untuk menciptakan ketahanan pangan mandiri.
Di sini, tanaman sayuran, rempah-rempah, hingga ikan air tawar tumbuh subur, memberikan manfaat langsung bagi keluarga sekaligus lingkungan.
BACA JUGA:Pontianak Raih Penghargaan GCOM di Forum Internasional CRIF 2025
Tim Juri Berdedikasi Itu Mengupas Makna Ketahanan Pangan
Penilaian dilakukan selama dua hari, Rabu dan Kamis, oleh tim juri yang terdiri dari perwakilan Polresta Pontianak dan Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan.
Dari Polresta Pontianak, tim juri dipimpin oleh Kabag SDM AKP Inayatun Nurhasanah, didampingi oleh Kasat Binmas AKP Suharto, Kasiwas AKP Deni Ilham Fauzi, Kasihumas AKP Wagitri, dan Kasipropam IPTU Ferianto.
Sementara itu, tim dari dinas terkait melibatkan para ahli seperti Budi Syahrial, Alarmiah Ayuningsih, Rezki L. Arief, Adi Wiyoto, dan Ika Wiendratmo.
Selain menilai aspek teknis seperti kerapian, produktivitas, dan inovasi, tim juri juga memberikan apresiasi atas semangat gotong royong yang tercermin dalam setiap lokasi.
Ini bukan hanya soal siapa yang terbaik, tetapi bagaimana rakyat bersama-sama berkontribusi untuk masa depan.
BACA JUGA:Pemkot Pontianak Pastikan Stok Daging Aman Jelang Iduladha
Kolaborasi Menggugah Pendamping Tim Penilai
Tidak kalah penting, pendamping tim penilai turut berperan aktif dalam menjembatani antara peserta dan juri.
Mereka adalah Kanit Bhabinkamtibmas AKP Erman, Paursubbagbinkar IPDA Ardani, Kasubnit Bhabinkamtibmas AIPDA Suharminto, Kasubsipenmas Humas AIPDA Willy Septas, dan Bamin BRIPDA Sahrul Ramadhan.
Dengan dedikasi tinggi, mereka memastikan setiap tahapan penilaian berjalan lancar dan transparan.
BACA JUGA:Pemkot Pontianak Dukung Sertifikasi Tanah Wakaf dan Rumah Ibadah
Menuju Ketahanan Pangan Berkelanjutan