PONTIANAKINFO.DISWAY.ID, MELAWI - Polsek Kota Baru Polres Melawi, melalui Bripka Marhadi, Bhabinkamtibmas Desa Suka Maju, mengajak warga untuk mengolah buah enau menjadi kulang kaleng, sebuah makanan khas yang populer selama bulan Ramadan. Kegiatan yang dilaksanakan pada Senin 10 Maret 2025 ini menjadi bagian dari tradisi tahunan yang tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga melestarikan lingkungan setempat.
Buah enau, yang banyak ditemukan di sekitar Desa Suka Maju, menjadi bahan utama dalam pembuatan kulang kaleng, yang dikenal luas di kalangan masyarakat setempat, terutama selama bulan suci Ramadan. Kulang kaleng sendiri merupakan jajanan yang digemari karena rasanya yang manis dan khas, serta proses pembuatannya yang sederhana.
Bripka Marhadi mengungkapkan bahwa selain sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan, pengolahan buah enau ini turut memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat.
“Sebagian besar warga Desa Suka Maju memanfaatkan buah enau sebagai sumber pendapatan tambahan di bulan Ramadan. Dengan memanfaatkan bahan alami di sekitar mereka, mereka bisa menghasilkan produk yang bernilai ekonomi tanpa merusak ekosistem,” jelasnya.
Lebih lanjut, Bripka Marhadi menambahkan bahwa kegiatan ini juga mencerminkan semangat Ramadan.
“Kegiatan ini bukan hanya memberi manfaat ekonomi, tetapi juga mengajarkan warga untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Mereka mencari penghasilan tambahan yang halal dan positif, yang tentunya mendukung nilai-nilai kebaikan selama bulan Ramadan,” tambahnya.
Lisa, salah seorang warga yang turut serta dalam pengolahan buah enau menjadi kulang kaleng, mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan secara musiman, khususnya selama Ramadan.
“Kami mengolah buah enau hanya sekali setahun, tepatnya di bulan Ramadan. Alhamdulillah, hasilnya cukup membantu menambah pendapatan keluarga. Proses pembuatannya bisa dilakukan dengan cara merebus atau membakar buah enau. Di sini, kami lebih memilih untuk membakarnya,” ujar Lisa.
Dengan kegiatan ini, masyarakat Desa Suka Maju tidak hanya mendapatkan tambahan penghasilan, tetapi juga menjaga kelestarian alam dan menjunjung nilai-nilai sosial yang sejalan dengan semangat Ramadan. Kulang kaleng yang dihasilkan pun menjadi simbol kebersamaan dan kreativitas warga dalam memanfaatkan potensi alam sekitar mereka.