PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Produk Rekayasa Genetika (PRG) telah menjadi topik yang kontroversial dalam masyarakat modern, dengan pendukung dan kritikus yang berdebat tentang manfaat dan risiko penggunaannya. Menggali lebih dalam, kita dapat mengevaluasi kelebihan dan kelemahan dari perspektif ilmiah dan sosial.
Dilansir dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Produk Rekayasa Genetika (PRG) adalah makanan yang dihasilkan dari organisme yang telah diubah DNA-nya melalui rekayasa genetika. Umumnya PRG dilakukan terhadap tanaman yang bisa dikonsumsi sehingga telah menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan pangan. Salah satu kelebihan utama dari PRG adalah kemampuannya untuk meningkatkan hasil pertanian dan ketahanan tanaman terhadap hama, penyakit, dan kondisi lingkungan yang ekstrem. Melalui manipulasi genetik, tanaman dapat diberi sifat-sifat yang memungkinkannya bertahan hidup dalam kondisi yang sulit, meningkatkan produktivitas pertanian, dan mengurangi penggunaan pestisida dan herbisida kimia yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. BACA JUGA:Masa Depan Energi Terbarukan: Mengenal Energi Surya dan Angin Selain itu, PRG juga dapat menyediakan solusi bagi masalah ketahanan pangan global. Dengan memperkenalkan tanaman yang tahan terhadap kondisi cuaca ekstrem dan lebih produktif, PRG dapat membantu mengurangi kelaparan dan kekurangan pangan di wilayah-wilayah yang rentan. Namun, ada juga kekhawatiran serius tentang penggunaan PRG. Salah satu kelemahan utama adalah risiko lingkungan yang terkait dengan pelepasan PRG ke alam liar. Ada kekhawatiran bahwa PRG dapat menyebabkan gangguan ekologi dengan mengganggu ekosistem alami, merugikan spesies non-target, dan mengurangi keragaman genetik. BACA JUGA:Pendidikan Revolusioner: Transformasi Melalui Pembelajaran Virtual Selain itu, ada juga kekhawatiran tentang dampak kesehatan yang mungkin dimiliki oleh konsumsi PRG. Meskipun banyak studi telah menunjukkan bahwa konsumsi makanan PRG yang disetujui aman bagi kesehatan manusia, masih ada ketidakpastian tentang efek jangka panjang dari paparan terhadap PRG. Tidak hanya itu, ada juga masalah etika dan sosial yang terkait dengan penggunaan PRG, termasuk hak paten atas organisme hidup, pengaruh perusahaan besar dalam industri pertanian, dan hak konsumen untuk memilih makanan yang mereka konsumsi. Dengan mempertimbangkan berbagai kelebihan dan kelemahan ini, penting bagi masyarakat dan pembuat kebijakan untuk melakukan evaluasi yang cermat tentang penggunaan PRG, dengan memperhatikan kedua manfaat dan risikonya, serta memastikan bahwa pengembangan dan penggunaannya diatur secara ketat dan transparan. Dengan demikian, kita dapat memanfaatkan potensi manfaat dari teknologi ini sambil meminimalkan risikonya bagi lingkungan, kesehatan manusia, dan masyarakat secara keseluruhan.Kelebihan dan Kelemahan Produk Rekayasa Genetika (PRG)
Senin 04-03-2024,16:14 WIB
Reporter : Erwin Irvandi Putra, S. Sos
Editor : Adhitya Pangestu Putra, S. Si
Tags : ##produkrekayasagenetika
##prg
##pertanianmasadepan
##kesehatanmasyarakat
##kesehatanlingkungan
##keamananpangan
##inovasipertanian
##etikapertanian
Kategori :
Terkait
Senin 04-03-2024,16:21 WIB
Krisis Air Bersih: Langkah-Langkah untuk Mengatasi Penurunan Kualitas Air Global
Senin 04-03-2024,16:14 WIB
Kelebihan dan Kelemahan Produk Rekayasa Genetika (PRG)
Senin 26-02-2024,12:36 WIB
Tantangan Ketahanan Pangan: Teknologi Pertanian Terbaru Berpotensi Menyelesaikan Krisis Kelaparan Global
Terpopuler
Kamis 10-07-2025,17:32 WIB
Mantan Pj Walikota Singkawang jadi Tersangka Kasus Korupsi HPL Pasir Panjang
Kamis 10-07-2025,10:59 WIB
Pontianak Siap Semarakkan HUT ke-80 RI, Pemkot Gelar Beragam Kegiatan Meriah
Kamis 10-07-2025,11:02 WIB
Tas Rajut Tenun Rotan Pontianak Curi Perhatian Ketua Umum TP PKK Pusat di Pameran Dekranas 2025
Kamis 10-07-2025,11:45 WIB
Inilah Alasan Pebisnis Modern Beralih ke Akuntansi Berbasis Cloud
Kamis 10-07-2025,11:54 WIB
Pemkab Kubu Raya Genjot Produksi Jagung, Perkuat Ketahanan Pangan Lokal
Terkini
Jumat 11-07-2025,08:50 WIB
Dukung Konektivitas Transportasi Kampus, KAI Divre III Palembang Berikan Bantuan Program Bina Lingkungan
Jumat 11-07-2025,08:06 WIB
600+ Brand Telah Bergabung Tanam Pohon: Green Branding Bukan Sekadar Trend
Jumat 11-07-2025,06:38 WIB