Pemerintahan Jokowi Dikritik Terkait Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

Rabu 28-02-2024,14:00 WIB
Reporter : Muhammad Arief Novrianto
Editor : Adhitya Pangestu Putra, S. Si

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Sidang kabinet yang dilaksanakan pada Senin, 26 Februari 2024, membahas program makan siang gratis yang diusung oleh pasangan Prabowo-Gibran. Meskipun perhitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih berlangsung, pemerintahan Jokowi telah mengupasnya.

Efriza, seorang pengamat politik dari Citra Institute, menilai langkah pemerintahan Jokowi ini sebagai tindakan yang berlebihan.

Menurutnya, meskipun presiden memiliki kebebasan untuk mendukung pasangan Prabowo-Gibran sebelum pemilu, namun harus tetap mengutamakan visi-misi dan program kerja yang telah ditetapkan.

"Efeknya, pemerintahan terlalu terlibat dalam urusan pasangan Prabowo-Gibran, sementara program-programnya sendiri belum rampung," ujarnya pada Selasa, 27 Februari 2024.

BACA JUGA:Prabowo-Gibran Mendominasi, Bahlil Ajak Tudingan Kecurangan Dilaporkan ke Bawaslu

Efriza menambahkan bahwa Presiden Jokowi sebaiknya memfokuskan perhatiannya pada pelaksanaan program-program yang telah direncanakan, daripada terlalu terlibat dalam agenda politik pasangan lain.

Meski dalam sidang kabinet paripurna, rencana APBN 2025 didiskusikan untuk mendukung program makan siang dan susu gratis, Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Pamulang (UNPAM) menilai hal tersebut sebagai keputusan yang gegabah.

"Ia menyayangkan jika pemerintah terlalu tergesa-gesa dalam mengalokasikan anggaran untuk program-program yang belum menjadi fokus utama pemerintahan saat ini," tambahnya.

Menurutnya, meskipun terdapat kesamaan nama dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang juga merupakan inisiatif dari Presiden Jokowi, namun pemerintah seharusnya tidak terlalu terburu-buru dan membuat kesalahan dalam menentukan prioritas.

"Presiden harus tetap fokus pada program-program yang telah direncanakan dan tidak terpengaruh oleh dinamika politik pasangan Prabowo-Gibran," paparnya.

BACA JUGA:Pembangunan Infrastruktur dan Penggunaan Produk Lokal di Ibu Kota Negara, Progres dan Proyeksi

Efriza menekankan bahwa Presiden Jokowi harus siap menerima jika program-program yang diusung oleh pasangan Prabowo-Gibran tidak dilaksanakan setelah terpilih. Yang terpenting, lanjutnya, adalah menjaga fokus pada pencapaian visi dan program kerja yang telah dicanangkan.

"Jokowi harus memastikan bahwa pemerintahannya tidak terjebak dalam urusan politik pasangan lain, dan tetap mempertahankan konsistensi dalam menjalankan program-program yang telah direncanakan," tutupnya.***

Kategori :