Pesan artikel
Backlink iklan

UMKM Sarang Walet Kalbar Siap Naik Kelas, Pemerintah Buka Jalur Ekspor Baru

UMKM Sarang Walet Kalbar Siap Naik Kelas, Pemerintah Buka Jalur Ekspor Baru

Budi Santoso Menteri Perdagangan saat mengunjungi Ponti Ong Birdnest-Dok. Pontianak Info Disway-Disway

PONTIANAKINFO.COM,PONTIANAK - Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Barat untuk meninjau geliat pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Salah satu titik kunjungannya adalah Ponti Ongbirdnest, sebuah usaha lokal yang bergerak di bidang pengolahan sarang burung walet. Di sana, Mendag didampingi langsung oleh pemilik usaha, Along Purnomo atau Ko Along, yang menunjukkan proses produksi hingga potensi besar komoditas walet dari Kalbar.

Dalam peninjauannya, Mendag melihat langsung bagaimana sarang burung walet Kalimantan Barat memiliki kualitas ekspor yang menjanjikan. Apalagi, permintaan pasar global, khususnya China, terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun hingga kini, ekspornya masih melewati negara perantara.

Produk ini sudah diekspor ke China, tapi masih melalui Singapur. Jadi nanti akan kita ikutkan ke program UMKM Bisa Ekspor, ujar Mendag.

BACA JUGA:Penandatangan Prasasti Peresmian “Ponti Ong” Pusat Oleh-oleh Pontianak oleh Menteri UMKM RI

Ia menegaskan, pemerintah ingin membuka jalan yang lebih luas bagi UMKM agar bisa menembus pasar ekspor secara langsung. Program fasilitasi akan terus diperkuat, terutama bagi produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi seperti sarang burung walet.

"Nanti akan kita fasilitasi, dan sekarang kita telah memfasilitasi sebanyak 1.133 UMKM dan transaksinya dari Januari sampai Oktober sudah mencapai 134,4 juta USD, tambahnya."

Menurut Budi Santoso, sarang burung walet adalah komoditas strategis. Indonesia merupakan produsen terbesar di dunia, sementara China menjadi pasar utama yang tidak bisa memproduksi komoditas tersebut secara mandiri.

BACA JUGA:Dukung Produk UMKM, Wagub Kalbar Krisantus Ngewalet Bareng di Ponti Ong

"Kita itu kan produksi sarang walet sedangkan pasarnya besar di China. Sebenarnya dalam negeri ini juga merupakan pasar yang cukup besar. Nanti akan kita kampanyekan minum sarang walet, kata Mendag."

Pernyataan Mendag itu diamini oleh Along Purnomo. Ia menjelaskan bahwa sarang burung walet memiliki nilai ekonomis tinggi karena hanya bisa diproduksi oleh burung walet yang hidup di wilayah tropis tertentu, termasuk Indonesia.

BACA JUGA:Pemkot Pontianak Salurkan Bantuan UEP 2025, Dorong UMKM Naik Kelas

Sumber: