Backlink
Rentcar MaC

Lima Arahan Kadisdikbud Singkawang untuk Lingkungan Sekolah Menjelang Nataru

Lima Arahan Kadisdikbud Singkawang untuk Lingkungan Sekolah Menjelang Nataru

Asmadi selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang-disdikbudskw-Instagram

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Asmadi selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang memberikan arahan kepada seluruh kepala sekolah dan warga sekolah di Kota Singkawang untuk mempersiapkan lingkungan sekolah yang nyaman dan mendukung suasana liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru). 

Arahan ini tentunya berlaku untuk seluruh jenjang pendidikan, mulai dari TK, SD, SMP, baik negeri maupun swasta, serta Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

“Sebagai kota pendidikan sekaligus tujuan wisata, khususnya pada akhir pekan dan hari libur, kami mengimbau sekolah-sekolah untuk melaksanakan beberapa langkah strategis,” ujar Asmadi dikutip dari pontianak post.

Arahan pertama yang disampaikan Asmadi adalah penataan lingkungan sekolah sesuai dengan konsep sekolah menyenangkan

BACA JUGA:Pengendalian Inflasi Menjelang Natal dan Tahun Baru, Pemkot Singkawang Gelar Operasi Pasar Tahap VII

“Ruang kelas harus nyaman, hijau, dan produktif. Lingkungan sekolah harus mencerminkan suasana yang menyenangkan bagi siswa,” jelasnya.

Arahan kedua adalah memastikan pencahayaan yang cukup, termasuk penggunaan lampu hias warna-warni untuk menambah semarak suasana sekolah. 

Arahan ketiga, Asmadi juga meminta sekolah untuk segera mengganti spanduk-spanduk usang dengan yang baru dan relevan. 

“Spanduk dan umbul-umbul yang lama harus diganti dengan konten pendidikan yang menarik dan semarak,” tambahnya.

BACA JUGA:Rapat Pleno KPU Kota Singkawang: Hasil Resmi Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota 2024 Diumumkan

Arahan keempat adalah menjadikan sekolah sebagai tempat yang aman dan menyenangkan bagi siswa. 

“Sekolah harus menjadi pusat pendidikan, pengajaran, kebudayaan, karakter, dan peradaban,” tegasnya.

Arahan kelima, Asmadi menekankan pentingnya menjaga lingkungan sekolah dari berbagai bentuk kekerasan dan intoleransi. 

“Jadikan sekolah zona hijau dari bullying, kekerasan, intoleransi, serta bebas dari narkoba dan ngelem,” ujarnya.

Sumber: