Rentcar MaC
Mau iklan?

Kemenperin Investigasi PT ITSS: 13 Pekerja Tewas

Kemenperin Investigasi PT ITSS: 13 Pekerja Tewas

Bagian pabrik PT ITSS, tepatnya pada smelter nomor 41 yang terbakar-PT IMP-Dokumentasi PT IMP

Terjadi kebakaran hebat di smelter nikel yang dimiliki oleh PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) pada pagi hari Minggu (24/12/2023), yang sayangnya telah menewaskan 13 pekerja. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) segera membentuk tim khusus untuk menyelidiki kecelakaan kerja di pabrik peleburan baja anti karat di Kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah.

 

Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, berharap agar PT ITSS bersikap kooperatif saat diinterogasi oleh Tim Investigasi, dengan harapan agar kejadian serupa tidak terulang. "Semoga kejadian ini tidak terulang lagi," ungkap Febri dalam keterangan di Jakarta, seperti yang dikutip dari Antara pada Senin (25/12/2023).

 

Febri menyatakan bahwa tim investigasi akan menyelidiki penyebab ledakan tungku smelter nikel milik PT ITSS. "Ini juga dapat menjadi evaluasi dari perusahaan untuk lebih baik lagi dalam pengawasan dan pengendalian terkait penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)," tuturnya.

 

Bagi Kemenperin, implementasi K3 harus menjadi prioritas guna mencegah kecelakaan kerja di sektor industri. "Kami mengajak dan mendorong kepada sektor industri agar budaya K3 melekat pada setiap individu di perusahaan," tandasnya.

 

Dedy Kurniawan, Kepala Divisi Media Relations PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), menjelaskan perkembangan terbaru setelah ledakan di tungku smelter nikel PT ITSS pada Minggu (24/12/2023) pagi. Situasi di lokasi kejadian diketahui sudah terkendali hingga pukul 16.15 WITA. Jumlah korban meninggal sebanyak 13 orang, terdiri dari 9 pekerja Indonesia dan 4 pekerja asal Tiongkok. Sementara itu, 46 korban luka, kebanyakan akibat semburan uap panas.

 

Manajemen PT IMIP menyatakan akan menanggung seluruh biaya perawatan dan santunan bagi keluarga korban. Dedy menjelaskan bahwa tungku smelter No. 41 yang terbakar sebelumnya ditutup untuk operasi pemeliharaan. Kecelakaan terjadi saat tungku tersebut sedang tidak beroperasi dan dalam proses perbaikan. Sisa slag atau terak dalam tungku keluar dan bersentuhan dengan barang-barang mudah terbakar, menyebabkan kebakaran dan mengakibatkan korban jiwa.

 

Tim PT IMIP saat ini berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk safety tenant, satuan pengamanan objek vital nasional (PAM Obvitnas) Kawasan IMIP, Polda Sulawesi Tengah, Danrem Tadulako, dan pemerintah setempat di Kecamatan Bahodopi dan Kabupaten Morowali.

Sumber: disway