Reporter:
Muhammad Arief Novrianto|
Editor:
Adhitya Pangestu Putra, S. Si|
Minggu 25-02-2024,12:15 WIB
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menerima kunjungan Duta Besar Indonesia untuk Kuwait, Lena Maryana Mukti, membahas kerjasama penempatan pekerja migran Indonesia di sektor kesehatan. Kuwait membutuhkan 2.500 perawat hingga 2024.
Jakarta, 23 Februari 2024 - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah berdiskusi dengan Duta Besar Indonesia untuk Kuwait, Lena Maryana Mukti, menyoroti rencana kerjasama antara kedua negara terkait penempatan pekerja migran Indonesia di sektor kesehatan.
Pertemuan penting ini membahas strategi dalam menanggapi kebutuhan Kuwait akan tenaga perawat yang mencapai 2.500 hingga tahun 2024.
Menurut Ida, Kuwait berencana merekrut 500 tenaga kesehatan Indonesia sebagai pegawai negeri di rumah sakit di bawah Kementerian Kesehatan Kuwait.
Pembicaraan teknis mengenai implementasi rencana ini sedang berlangsung antara pemerintah Indonesia, Kuwait, dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Sejak November 2021, kedua negara telah mempertimbangkan secara teknis kesepakatan MoU untuk penempatan tenaga kesehatan Indonesia di Kuwait.
Ida menyampaikan harapannya agar kedua negara dapat memperkuat kerjasama ini melalui mediasi Dubes Indonesia untuk Kuwait, sehingga penempatan pekerja migran Indonesia dapat berjalan dengan lancar.
Perlu dicatat bahwa hubungan antara Indonesia dan Kuwait telah berlangsung sejak dibukanya hubungan diplomatik pada 28 Februari 1968. Hubungan ini terus menunjukkan potensi peningkatan yang signifikan, dengan kunjungan-kunjungan penting antara pemimpin kedua negara.
Indonesia memiliki komoditas ekspor yang diminati oleh Kuwait seperti arang, kertas, besi-baja, mesin industri, pakaian, makanan, dan furnitur. Di sisi lain, Kuwait menawarkan peluang kerjasama di berbagai sektor, termasuk pembangunan infrastruktur, inovasi-kewirausahaan, dan energi terbarukan.
Kuwait juga tetap menjadi tujuan potensial bagi tenaga kerja formal Indonesia di sektor perminyakan, keuangan, transportasi, rumah sakit, perhotelan, konstruksi, retail, dan percetakan.
Pertemuan ini menegaskan komitmen kedua negara untuk terus mempererat hubungan dan menjalin kerjasama yang saling menguntungkan, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja migran serta memperkuat sektor kesehatan kedua negara.***