Selebrasi Kontroversial Gabriel Magalhaes Pasca Bungkam Sporting CP
Selebrasi Gabriel Magalhaes kontra Sporting CP di Liga Champions, Kamis 28 November 2024-arsenal-Instagram
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Gabriel Magalhaes menjadi pusat perhatian setelah selebrasinya dianggap mengejek Viktor Gyokeres dalam kemenangan besar Arsenal atas Sporting CP di matchday kelima Liga Champions. The Gunners menang telak 5-1 di Stadion Jose Alvalade, Rabu 27 November 2024 dini hari WIB, dengan lima gol dicetak oleh Gabriel Martinelli, Kai Havertz, Gabriel Magalhaes, Bukayo Saka, dan Leandro Trossard. Sporting hanya mampu membalas lewat gol Goncalo Inacio.
Gabriel, yang mencetak gol ketiga Arsenal, melakukan selebrasi kontroversial dengan meletakkan kedua tangannya di dekat mata. Selebrasi ini dianggap sebagai ejekan terhadap Viktor Gyokeres, striker andalan Sporting, yang memiliki selebrasi khas dengan meletakkan tangan di mulutnya.
Gyokeres, yang telah mencetak 24 gol dalam 17 pertandingan musim ini, digadang-gadang akan menjadi ancaman utama bagi Arsenal. Namun, pada laga ini, Gabriel mampu mematikan pergerakan penyerang Swedia tersebut sekaligus mencetak gol. Aksi selebrasi Gabriel seolah menunjukkan dominasi dirinya atas Gyokeres, tetapi dianggap tidak menghormati sang lawan.
Reaksi keras datang dari berbagai pihak, termasuk mantan pemain Arsenal, Fredrik Ljungberg. Ljungberg mengecam tindakan Gabriel yang menurutnya tidak menunjukkan sportivitas.
BACA JUGA:Tanpa Alisson, Kelleher jadi Tembok Kokoh Liverpool
"Saya tidak senang dengan hal itu. Ada banyak pembicaraan soal bagaimana Gabriel menghadapi Gyokeres, dan dia mungkin ingin menunjukkan bahwa dia bisa melakukannya dengan mudah. Namun, selebrasi itu menurut saya tidak menghormati lawan," ujar Ljungberg, seperti dikutip dari One Football.
Kontroversi ini memunculkan perdebatan di kalangan penggemar sepak bola. Beberapa membela Gabriel dengan alasan selebrasi adalah bagian dari permainan psikologis, sementara yang lain menilai tindakan itu berlebihan dan tidak profesional.
Meski begitu, performa Gabriel di lapangan tetap tak terbantahkan. Ia menunjukkan ketangguhan sebagai bek tengah sekaligus menjadi salah satu pencetak gol Arsenal di laga ini. Kemenangan ini memastikan langkah Arsenal ke babak 16 besar Liga Champions dengan dominasi yang impresif di fase grup.
Namun, insiden ini menjadi catatan bagi Gabriel dan Arsenal. Sportivitas tetap menjadi nilai penting dalam sepak bola, terutama di ajang sebesar Liga Champions yang disaksikan oleh jutaan penggemar di seluruh dunia.
Sumber: