Edi Kamtono Ikut dalam Kegiatan Kolaborasi Bersama Jaga Sungai Kapuas Lewat Sensus Sampah Plastik dan Clean Up
Momen saat Edi Kamtono bersama peserta Sensus Sampah Plastik (SSP) dan Clean Up di kawasan tepian Sungai Kapuas.-Dok. Istimewa-
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID – Sebagai bentuk kepedulian terhadap kebersihan sungai dan lingkungan kota, BRUIN (Badan Riset Urusan Sungai Nusantara) bersama Angkuts Indonesia dibantu oleh 25+ organisasi kolaborator menggelar kegiatan Sensus Sampah Plastik (SSP) dan Clean Up di kawasan tepian Sungai Kapuas, tepatnya di area Masjid Jami, Kec Pontianak Timur, Kota Pontianak.
Acara ini berlangsung pada hari Sabtu, 23 November 2024, mulai pukul 08.00 hingga 11.00 WIB, dan dihadiri oleh lebih dari 150+ peserta dari berbagai sektor yang aktif berkontribusi dalam menjaga kebersihan kota.
Sebagai informasi, BRUIN adalah lembaga yang fokus pada riset dan pengembangan solusi untuk pengelolaan sungai dan lingkungan. Organisasi ini berkomitmen untuk meningkatkan kualitas ekosistem sungai dan mendorong inovasi dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
BACA JUGA: Dedikasi Edi Kamtono untuk Penghijauan Pontianak Selama 30 Tahun, Tanam Pohon demi Udara Segar
Kegiatan ini dibuka secara simbolis oleh Mantan Wali Kota Pontianak Periode 2018-2023, Edi Rusdi Kamtono, yang dengan antusias memulai acara dengan melakukan pemindaian QR barcode sampah bermerk. Langkah ini menjadi bagian dari inovasi dalam pemetaan dan pengelolaan sampah secara digital, yang diharapkan dapat mempercepat proses analisis sampah di kota Pontianak.
Melalui teknologi ini, data yang terkumpul akan digunakan untuk merancang strategi pengelolaan sampah yang lebih efisien dan berkelanjutan di masa depan. Tentu ditujukan kepada pemerintah dan produsen dalam upaya pertanggungjawaban.
“Kegiatan ini adalah wujud kolaborasi yang sangat penting antara masyarakat, dan berbagai organisasi. Melalui aksi bersama ini, kita ingin menunjukkan komitmen untuk menjaga kebersihan lingkungan, khususnya sungai, yang menjadi aset vital kota Pontianak.
Sensus sampah ini tidak hanya sekadar membersihkan, tetapi juga menciptakan kesadaran kolektif dalam pengelolaan sampah yang lebih baik," ujar Edi Rusdi Kamtono dalam sambutannya.
BACA JUGA: Pantun Edi-Bahasan Pikat Panggung Debat, Ajak Warga Pilih yang Terbukti
Acara Clean Up ini diikuti oleh lebih dari 25 organisasi yang terdiri dari komunitas lingkungan, sekolah, serta sektor swasta, yang bersama-sama membersihkan sampah di sekitar tepian Sungai Kapuas dan kawasan Masjid Jami. Para peserta juga melakukan pencatatan dan pemetaan jenis sampah untuk keperluan sensus, yang diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih akurat tentang volume dan jenis sampah yang ada di Pontianak.
Founder Angkuts, Muhammad Hafiz Waliyuddin, menambahkan kegiatan tersebut merupakan bentuk kongkrit dari kolaborasi berbagai pihak untuk menciptakan Pontianak yang lebih bersih dan sehat.
"Dengan melibatkan teknologi dalam sensus sampah, kami berharap dapat memaksimalkan upaya pengelolaan sampah secara lebih terstruktur dan berbasis data. Collaborate To Action, Kolaborasi kemudian Aksi itulah yang membuat kegiatan ini dapat terselenggara," tandasnya.
PIC Sensus Sampah Plastik Kalbar, Muhammad Iqbal, menerangkan bahwa Sensus Sampah Plastik merupakan kegiatan identifikasi sampah berdasarkan merek produsen.
"Tujuannya adalah menganalisa karakteristik sampah plastik yang mencemari ekosistem perairan Indonesia. Hasil temuannya dapat menjadi dasar bagi Pemerintah dan Produsen dalam pembuatan kebijakan penanganan sampah, serta mendorong Extended Producer Responsibility atas sampah kemasan yang mencemari lingkungan," tuturnya.
Dalam pelaksanaannya, Sensus Sampah Plastik ini sudah masuk dalam periode kedua, dimana periode ini dilaksanakan serentak pada 12 provinsi di Indonesia, salah satunya adalah Kalimantan Barat.
Frans Bert Xaverius, Perwakilan Putra Putri BSI Kampus Pontianak yang menjadi salah satu peserta aksi ini, mengajak semua komponen masyarakat di Kalbar dalam menjaga kebersihan lingkugan.
Sumber: