Rentcar MaC
Mau iklan?

Jakius Sinyor: Penelitian Pemerintah Diperlukan untuk Melestarikan 300 Sub-Bahasa Daerah di Kalbar

Jakius Sinyor: Penelitian Pemerintah Diperlukan untuk Melestarikan 300 Sub-Bahasa Daerah di Kalbar

Cawagub Jakius Sinyor saat sesi debat Pilkada Kalbar 2024.-Dok. Pontianak Info Disway-

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Jakius Sinyor, calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 3, menegaskan pentingnya penelitian yang dilakukan oleh pemerintah untuk menjaga dan meningkatkan pelestarian bahasa daerah di provinsi ini. Ia mengungkapkan bahwa Kalimantan Barat memiliki sekitar 300 sub-bahasa daerah yang merupakan bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya dan identitas masyarakatnya.

Dalam kesempatan debat pilkada, Jakius menyampaikan bahwa bahasa Dayak merupakan kelompok bahasa yang paling banyak digunakan di Kalimantan Barat, dengan sub-suku terbesar yaitu bahasa Kanayant dan Udd Danum. “Bahasa daerah di Kalimantan Barat, terutama bahasa Dayak, adalah warisan budaya yang sangat berharga. Di antara 300 sub-bahasa yang ada, salah satunya bahasa Dayak, dengan Kanayant dan Udd Danum sebagai kelompok terbesar, memiliki peran besar dalam identitas budaya kita,” ujarnya.

BACA JUGA:Muda-Jakius Tegaskan Komitmen Perkuat Pendidikan di Perbatasan saat Debat ke-3 Pilkada Kalbar 2024

Namun, Jakius juga mencatat adanya tantangan dalam melestarikan bahasa daerah, khususnya di kalangan generasi muda. Ia mengusulkan agar pemerintah melakukan penelitian secara mendalam untuk mengetahui sejauh mana bahasa-bahasa ini masih digunakan, terutama oleh generasi muda. “Penelitian ini penting agar kita dapat memahami kondisi penggunaan bahasa daerah dan upaya pelestariannya. Pemerintah perlu bekerja sama dengan ahli bahasa dan masyarakat lokal untuk mendokumentasikan dan menjaga bahasa-bahasa tersebut,” tambahnya.

Selain itu, Jakius juga mengusulkan agar bahasa daerah dimasukkan dalam kurikulum pendidikan. Dengan langkah ini, generasi muda tidak hanya belajar bahasa daerah, tetapi juga memahami nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya, sehingga pelestarian bahasa dan budaya lokal dapat terus berkembang di Kalimantan Barat.

Sumber: