PSSI Siapkan Wasit Indonesia untuk Piala Dunia 2030, Tekad Ratu Tisha Perbaiki Mutu Wasit Lokal
Ratu Tisha selaku Wakil Ketua Umum PSSI saat hadir dalam event Piala Dunia 2023 U-17-ratu.tisha-Instagram
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha, menegaskan komitmen PSSI dalam meningkatkan kualitas wasit lokal demi mewujudkan ambisi besar. Wasit Indonesia memimpin pertandingan di Piala Dunia 2030. PSSI memulai langkah nyata dengan menggelar program C1 Referee Refreshment Course yang berlangsung di Kinasih, Bogor, sejak 3 November 2024.
Program ini menjadi salah satu upaya PSSI dalam memperbaiki mutu wasit melalui berbagai pelatihan intensif. Diharapkan, pelatihan ini mampu menjadi landasan untuk membangun kualitas dan kompetensi wasit Indonesia agar mampu berkiprah di level internasional.
Ratu Tisha menyatakan keyakinannya bahwa, dengan strategi yang terarah dan program berkelanjutan, PSSI bisa membentuk wasit-wasit berbakat untuk panggung dunia.
“Bukan tidak mungkin, 10 tahun ke depan, kita bisa mengidentifikasi talenta dan melanjutkan pembinaan dengan metode berkelanjutan yang sudah dirancang PSSI,” ujarnya dalam pernyataan resmi di laman PSSI.
BACA JUGA:Amad Bersinar, Manchester United Bungkam PAOK 2-0 di Liga Eropa
Menurut Tisha, PSSI telah memulai program peningkatan kualitas wasit sejak tahun lalu dengan target membangun fondasi kokoh bagi wasit lokal yang memiliki potensi internasional.
"Kami ingin memastikan bahwa dalam kurun waktu mendatang, wasit Indonesia siap tampil dan memimpin pertandingan di panggung dunia,” jelasnya.
Sistem jenjang karier wasit yang diterapkan PSSI terdiri dari beberapa tingkatan. Dimulai dari kelas C3 sebagai jenjang awal, wasit akan naik ke kelas C2 untuk bertugas di tingkat provinsi, hingga mencapai kelas C1. Pada saat ini, PSSI memulai rekrutmen wasit kelas C3 dengan kriteria utama, yaitu berusia di bawah 22 tahun.
“Kami melihat karier wasit mencapai puncaknya di usia 40 hingga 42 tahun. Dengan persiapan sejak muda, mereka akan memiliki pengalaman, kematangan, dan kondisi fisik yang optimal saat mencapai usia tersebut,” jelas Tisha.
BACA JUGA:Hasil Drawing Piala Asia U-20 2025: Indonesia Masuk Grup C, Berikut Calon Lawannya!
Dalam C1 Referee Refreshment Course, instruktur teknik Fariq Hitaba mengungkapkan bahwa pelatihan ini mencakup beragam materi. Di antaranya adalah pembahasan Laws of the Game (LOTG), teknologi Video Assistant Referee (VAR), praktik lapangan, analisis insiden offside, serta manajemen pertandingan.
Fariq menambahkan bahwa peningkatan kualitas wasit tak hanya melalui materi teknis, tetapi juga lewat berbagai tes, seperti trivia test, video test, dan presentation test. Tujuannya adalah untuk melahirkan calon instruktur nasional yang mampu meningkatkan mutu perwasitan di Indonesia.
Dengan tekad kuat PSSI dan berbagai program peningkatan mutu, cita-cita Indonesia memiliki wasit yang berkiprah di Piala Dunia 2030 kini semakin dekat menjadi kenyataan.
Sumber: