Rentcar MaC
Mau iklan?

Israel Tolak Damai, Siap Hantam Kota Pengungsian Rafah

Israel Tolak Damai, Siap Hantam Kota Pengungsian Rafah

Warga Palestina melarikan diri ke Rafah karena serangan Israel di Jalur Gaza.-AP Photo/Fatima Shbair -

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menolak usulan gencatan senjata dari pihak Hamas, dengan menyatakan bahwa kemenangan Israel di Gaza masih dalam jangkauan.
BACA JUGA:Ribuan Warga Israel Berunjuk Rasa Menyuarakan Ketidakpuasan terhadap Pemerintahan Netanyahu

Hal ini diungkapkannya dalam konferensi pers di Yerusalem pada hari Rabu (8/2/2022), tak lama setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony J. Blinken, untuk membahas proposal perdamaian.

Netanyahu menegaskan bahwa solusi satu-satunya adalah kemenangan total, dan jika Hamas masih bertahan di Gaza, maka pembantaian berikutnya hanya masalah waktu.

Netanyahu juga memberikan isyarat bahwa militer Israel siap memasuki wilayah Gaza dekat perbatasan dengan Mesir, di mana ratusan ribu pengungsi Palestina telah berlindung.

BACA JUGA:Keajaiban Islam di Pihak Palestina: Israel Tarik Pasukan Brigade 450 dari Gaza!

Dia menyebut wilayah ini sebagai "benteng terakhir yang masih dipegang oleh Hamas."

Menanggapi rencana serangan ke Rafah, juru bicara Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB, Jens Laerke, mengungkapkan keprihatinan akan memburuknya situasi kemanusiaan di sana.

Ia mengatakan bahwa hal tersebut bisa mengakibatkan "kehilangan nyawa warga sipil dalam skala besar."

Pada hari yang sama, Netanyahu mengumumkan bahwa pasukan Israel telah diperintahkan untuk menuju Rafah, dekat perbatasan selatan, serta ke kamp-kamp di Gaza tengah.

BACA JUGA:Konflik Paling mematikan sepanjang sejarah menurut ahli: Israel vs Palestina

Sementara itu, warga Palestina telah meninggalkan kota-kota selatan seperti Khan Younis akibat perluasan serangan militer Israel selama beberapa bulan terakhir.

Menteri Luar Negeri AS, Antony J. Blinken, dalam kunjungannya ke Israel, menekankan pentingnya perlindungan terhadap warga sipil di Rafah.

Dia menegaskan bahwa Israel memiliki tanggung jawab untuk memastikan keselamatan warga sipil dan memberikan bantuan yang dibutuhkan selama konflik.

BACA JUGA:Indonesia dan Gerakan Non-Blok, Komitmen Dukungan untuk Palestina di PBB

Sumber: