Edi-Bahasan Paparkan Strategi Pemanfaatan Aset Kota dan Kemudahan Investasi
Edi-Bahasan dalam debat perdana Pilwako Pontianak di Hotel Aston Pontianak, Rabu 6 November 2024-Pontianak Disway-Kamera
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak nomor urut 1, Edi Rusdi Kamtono dan Bahasan, memaparkan visi mereka untuk memaksimalkan pemanfaatan aset kota dan mempermudah investasi dalam debat publik perdana di Hotel Aston Pontianak pada Rabu, 6 November 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Edi-Bahasan menegaskan pentingnya memanfaatkan potensi kota untuk mewujudkan Pontianak yang lebih sejahtera dan mandiri secara ekonomi.
Edi Kamtono menjelaskan bahwa pemanfaatan aset kota merupakan langkah strategis untuk meningkatkan pendapatan daerah. Ia menyebut pentingnya intensifikasi aset yang ada agar dapat menjadi sumber dana bagi pembangunan.
“Kita intensifikasi aset-aset yang ada, kita manfaatkan untuk bisa menghasilkan dana, fungsikan aset-aset yang tidak berfungsi,” ujar Edi.
Selain itu, Edi memaparkan sejumlah langkah yang dilakukan untuk menarik investor, seperti mempermudah pelayanan investasi dan mempercepat proses perizinan.
Mereka juga memberikan berbagai insentif, termasuk pembebasan izin mendirikan bangunan (IMB) dan bea balik nama (BBG), guna menciptakan iklim investasi yang lebih ramah.
“Kita memberikan insentif-insentif, misalnya membebaskan IMB, bahkan BBG, supaya investor masuk ke kota Pontianak,” jelasnya.
Sebagai contoh pemanfaatan aset, Edi menyebut kolam renang di Yalujung Pandang yang berhasil memberikan pemasukan lebih dari Rp1,4 miliar per tahun, meskipun biaya operasionalnya hanya sekitar Rp800 juta.
“Masih banyak aset kita yang kita manfaatkan dengan menggali dari sumber pajak maupun retribusi,” lanjut Edi.
Edi menekankan bahwa Kota Pontianak dalam kondisi surplus, bukan bangkrut, dan memiliki potensi yang kuat untuk terus berkembang. Dia menyebutkan bahwa pajak hotel dan restoran telah menjadi salah satu sumber pendapatan yang penting, dan kota ini kini mampu mencapai pendapatan lebih dari Rp500 miliar per tahun.
Dengan adanya sarana-prasarana yang terus dibangun dan Pontianak sebagai ibu kota provinsi, Edi optimis bahwa kota ini akan semakin menarik minat masyarakat untuk berkunjung, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
“Oleh sebab itu, saya yakin ke depan Pontianak akan menjadi kota yang nyaman, yang dikunjungi, yang bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” pungkas Edi.
Sumber: