Rentcar MaC
Mau iklan?

Guru-guru Hebat! Manfaatkan PMM untuk Kurikulum Merdeka di Era Teknologi

Guru-guru Hebat! Manfaatkan PMM untuk Kurikulum Merdeka  di Era Teknologi

Dalam konteks pentingnya Platform Merdeka Mengajar (PMM), 2,6 juta guru di Indonesia aktif mempergunakan teknologi digital yang disediakan oleh PMM yang merupakan inisiatif dari Kemendikbudristek.--

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - 2,6 Juta Guru Manfaatkan Pengelolaan Kinerja PMM, Kurikulum Merdeka Berbasis Teknologi

BACA JUGA:Ledakan Penumpang KAI Saat Long Weekend, Waspada Aturan Bagasi yang Mencekik!

Platform Merdeka Mengajar (PMM) memfasilitasi guru untuk mengevaluasi kinerja dan asesmen mereka dalam penerapan Kurikulum Merdeka dengan bantuan teknologi.

Dengan memanfaatkan platform digital PMM, guru menunjukkan kemampuan adaptasi terhadap teknologi.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Nunuk Suryani, menyoroti pentingnya peran orang tua dalam mengawasi penggunaan teknologi digital yang semakin luas di kalangan anak-anak.

Platform Merdeka Mengajar (PMM), yang dikembangkan oleh Kemendikbudristek, adalah contoh praktik terbaik dalam penggunaan teknologi dan strategi implementasi Kurikulum Merdeka. Saat ini, 2,6 juta guru telah menggunakan PMM.

BACA JUGA:Rekrutmen Bintara TNI AD Resmi Dibuka Mulai 1 Februari 2024, Ayo Segera Daftar!

"Penggunaan PMM adalah upaya pemerintah untuk memastikan semua pendidik dan peserta didik di Indonesia memiliki akses yang sama terhadap materi pembelajaran yang relevan," kata Nunuk.

Dia meyakini bahwa perkembangan teknologi digital adalah hal yang tak terhindarkan.

Untuk menghadapinya, pemerintah telah proaktif dalam menyusun regulasi untuk memastikan peserta didik dapat menghadapi kemajuan teknologi dengan keyakinan diri dan karakter yang unggul.

Selain itu, Kemendikbudristek telah menerbitkan berbagai kebijakan untuk mengembangkan kompetensi pendidik agar proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik di era digital.

BACA JUGA:Siskaeee Kembali Diperiksa Mentalnya, Kabiddokkes Ungkap Hasil Pemeriksaan

Menurut Nunuk, literasi digital bukan hanya tentang kemampuan menggunakan perangkat pintar, tetapi juga tentang kemampuan untuk memilah konten dengan bijaksana.

"Dalam menghadapi kemajuan teknologi digital, kita sebagai orang tua perlu memahami kebijakan ini demi masa depan anak-anak kita," ujarnya.

Kendati teknologi digital dapat meningkatkan pertukaran informasi yang bermanfaat, peran orang tua sebagai pengguna teknologi yang bijaksana, kritis, dan produktif sangatlah penting.

BACA JUGA:Penyitaan Aset, Rumah Mantan Menteri Pertanian SYL di Jaksel oleh KPK

Mereka juga perlu membimbing anak-anak dalam menjelajahi fitur yang sesuai dengan usia dan kebutuhan mereka.

"Diperlukan kolaborasi antara orang tua dan pendidik untuk menciptakan lingkungan digital yang aman bagi generasi mendatang," tambah Franka.

Lingkungan keluarga dan sekolah diharapkan dapat menjadi tameng yang melindungi anak-anak dari dampak negatif dunia digital.

BACA JUGA:Optimasi Pembelajaran melalui Pemahaman PMM: Pengertian, Keunggulan, dan Keterbatasan

"Dalam menghadapi tantangan era digital ini, kita harus saling mendukung, berbagi pengetahuan, dan tidak ragu untuk bertanya tentang isu-isu ini, sehingga kita dapat menerapkannya dengan baik di rumah dan di sekolah," kata Franka.(*)

Sumber: