Doa Bersama Warnai Pilkada Damai, KPU Kota Singkawang dan Masyarakat Berpadu Jaga Toleransi
KPU Kota Singkawang saat gelar Doa Bersama menjelang Pilkada 2024, Jumat 25 Oktober 2024-kpu_singkawang-Instagram
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Singkawang mengadakan acara doa bersama dengan harapan terciptanya Pilkada yang damai dan tertib.
Acara ini digelar pada Jumat malam, 25 Oktober 2024, di halaman Kantor KPU Singkawang dan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk Pj Walikota Singkawang Sumastro, Forkopimda, serta tokoh agama dari berbagai keyakinan.
Sebagai kota yang dikenal dengan tingkat toleransi tinggi, doa bersama ini dipimpin secara bergantian oleh perwakilan dari enam agama, yaitu Islam, Katolik, Protestan, Buddha, Hindu, dan Konghucu.
Acara ini bertujuan untuk menjaga keharmonisan dan stabilitas selama proses Pilkada berlangsung, serta menjadi simbol persatuan di tengah perbedaan.
BACA JUGA:KPU Kota Singkawang Ungkap Alasan Pertimbangkan Debat Pilwako di Jakarta
Sumastro dalam sambutannya menyampaikan optimismenya bahwa Pilkada di Kota Singkawang akan berjalan dengan damai dan penuh persahabatan.
"Kita harus memiliki fondasi keyakinan bahwa Pilkada Singkawang akan berlangsung sukses, tertib, aman, dan damai, dengan nuansa persahabatan," ujarnya dikutip dari Pontianak Post.
Selain itu, Sumastro menekankan pentingnya menghormati perbedaan pilihan dalam demokrasi. Menurutnya, demokrasi tidak seharusnya menjadi alasan untuk perselisihan, tetapi sebagai kesempatan untuk mengedepankan program, visi, misi, serta kemampuan membangun daerah.
"Kodrat kita memang diciptakan berbeda-beda, dan demokrasi kita menjamin akan perbedaan tersebut. Jadi, tidak ada alasan untuk bertikai," tambahnya.
BACA JUGA:KPU Kota Singkawang Akan Gelar Debat Pilwako di Jakarta, Bagaimana Tanggapan 3 Tim Paslon?
Dia juga mendorong agar para calon kepala daerah memanfaatkan media digital untuk menyampaikan gagasan kepada masyarakat dan menekankan bahwa kontestasi politik harus diarahkan pada kesejahteraan rakyat.
"Junjung tinggi nilai-nilai HAM dan inklusif dengan berpedoman pada Bhineka Tunggal Ika," tutupnya.
Sementara itu, Ketua KPU Singkawang Khairul Abror menyampaikan bahwa doa bersama ini merupakan wujud ketergantungan manusia kepada Tuhan dalam menghadapi tantangan.
Dia berharap, perbedaan dalam kontestasi politik dapat menjadi kekuatan untuk membangun komunikasi dan kerja sama yang lebih baik.
Sumber: