Backlink
Rentcar MaC

Muda dan Jakius Paparkan Strategi Pemberdayaan UMKM

Muda dan Jakius Paparkan Strategi Pemberdayaan UMKM

Muda Mahendrawan dan Jakius Sinyor saat Debat Perdana berakhir-Pontianak Info disway-Camera

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID-Kalimantan Barat, dengan berbagai potensi ekonomi lokalnya, terus menghadapi tantangan dalam pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), terutama terkait akses terhadap modal dan pendanaan. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2023, hanya sekitar 20% UMKM di provinsi ini yang memiliki akses terhadap pembiayaan formal dari lembaga keuangan. Sebagian besar pelaku UMKM masih mengandalkan pembiayaan pribadi atau pinjaman informal dengan suku bunga tinggi. Hal ini menjadi penghambat besar dalam upaya pengembangan dan pertumbuhan UMKM di wilayah tersebut.

Persoalan ini diangkat dalam debat publik perdana Pilkada Kalimantan Barat 2024,  calon gubernur dan wakil nomor urut 3 Muda Mahendrawan dan Jakius Sinyor. Dalam paparan misi ke-limanya untuk  kalbar bahagia mananjak  mereka pernah memaparkan visi pemberdayaan ekonomi lokal melalui inovasi yang bertujuan meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat. Muda-Jakius menekankan bahwa dengan pengelolaan potensi daerah secara mandiri dan inovatif, kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan secara berkelanjutan.

“Kemandirian ekonomi adalah kemampuan nyata pemerintah daerah dan masyarakat untuk mengelola sumber daya mereka sendiri. Ini bisa dicapai melalui inisiatif dan inovasi lokal, serta aspirasi dari masyarakat untuk kesejahteraan bersama,” bunyi keterangan tulis mereka dalam paparan misinya.

Strategi Kemandirian Ekonomi Lokal Pasangan Muda-Jakius

Untuk mendorong kemandirian ekonomi berbasis UMKM dan potensi lokal, pasangan Muda-Jakius merinci enam langkah utama yang akan dilakukan:

BACA JUGA:Mohon Doa Restu, Muda Mahendrawan Ziarah ke Makam Kesultanan Pontianak

  1. Penguatan Ekonomi Kerakyatan
    Pasangan ini akan memperkuat sektor ekonomi yang berakar pada ekonomi kerakyatan, yaitu dengan mengutamakan usaha-usaha yang berasal dari dan untuk masyarakat lokal.
  2. Peningkatan Kapasitas UMKM
    Mereka berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas dan memperluas sektor usaha bagi pelaku UMKM, termasuk memberikan dukungan dan pembinaan untuk membantu UMKM bersaing di pasar yang lebih luas.
  3. Pelatihan untuk Wirausaha Muda
    Pasangan ini juga berencana untuk memberikan berbagai pelatihan kepada wirausaha muda, dengan harapan melahirkan generasi pengusaha baru yang lebih inovatif dan mampu mendayagunakan sumber daya lokal.
  4. Meningkatkan Daya Tarik Investasi
    Dengan menjadikan Kalimantan Barat sebagai tujuan investasi yang lebih menarik, mereka berharap dapat mendatangkan modal dari luar untuk mendukung pertumbuhan usaha lokal.
  5. Pemanfaatan Teknologi
    Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk dari sektor pertanian, industri, dan perdagangan, pasangan ini berkomitmen mengintegrasikan teknologi dalam rantai produksi, sehingga dapat meningkatkan daya saing produk lokal.
  6. Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Berbasis Pariwisata dan Kearifan Lokal
    Muda-Jakius juga menargetkan pengembangan ekonomi kreatif yang berfokus pada pariwisata serta kearifan lokal, sehingga potensi wisata dan budaya Kalimantan Barat dapat dijadikan peluang usaha bagi masyarakat setempat.

BACA JUGA:Debat Panas Pilkada Kalbar : Muda-Jakius Skakmat Midji-Didi, Ungkap Anggaran Mengendap Ratusan Miliar

Harapan Muda-Jakius untuk Pemberdayaan UMKM

Pasangan Muda-Jakius menekankan bahwa inovasi-inovasi tersebut perlu dilakukan agar UMKM di Kalimantan Barat tidak hanya berkembang, tetapi juga berdaya saing tinggi dan mampu membuka lapangan pekerjaan baru. Dengan pembiayaan yang lebih mudah diakses, pemanfaatan teknologi, serta penguatan basis ekonomi kerakyatan, mereka berharap Kalimantan Barat dapat mewujudkan ekonomi lokal yang lebih mandiri.

Pemaparan dari pasangan Muda-Jakius ini memberikan pandangan baru dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui UMKM. Mereka berharap dengan penerapan langkah-langkah ini, UMKM di Kalimantan Barat tidak lagi terhambat akses modal dan dapat menjadi tulang punggung ekonomi daerah.

Sumber: