Rentcar MaC
Mau iklan?

WWF Gelar Sosialisasi Surat Ederan Disdikbud Melawi, Terkait Pengunaan Modul P5 Berbasis Karakteristik Lokal

WWF Gelar Sosialisasi Surat Ederan Disdikbud Melawi, Terkait Pengunaan Modul P5 Berbasis Karakteristik Lokal

Kepala Disdikbud Melawi, Yusseno Bersama WWF Indonesia, Kepsek SMPN 3 Nanga Pinoh dan SMPN 8 Nanga Pinoh Gelar Foto Bersama di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Melawi pada Senin 26 Agustus 2024-Pontianak Disway-Kamera

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID, MELAWIWWF Indonesia Program Kalimantan Barat gelar sosialisasi surat edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Melawi tentang pengunaan modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) berbasis Karakteristik Lokal.

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Melawi pada Senin 26 Agustus 2024 tersebut dihadiri seluruh kepala sekolah SMP se Kabupaten Melawi, Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN) Melawi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Melawi dan WWF Indonesia.

Sustainable Commodities coordinator WWF Indonesia Program Kalbar, Muhammad Munawir mengatakan  program WWF Indonesia saat ini di Kabupaten Melawi atas dukungan WWF Japan akan berlangsung sampai Desember 2026. 

"Hasil monitoring dan evaluasi salah satu aspek penting untuk menjaga keberlanjutan isu kelapa sawit berkelanjutan dan kawasan penting masyarakat adalah elemen pendidikan," ujarnya.

BACA JUGA:Priska Sahanaya Memperkuat Pendidikan Karakter Melalui Public Speaking di SD Saint Peter

Oleh karena itu, kata Ia pada fase kedua ini program Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan (PPB) akan dilaksanakan khususnya pada dua sekolah menengah pertama di kedua desa dengan target sekolah imbas adalah sekolah dasar yang menjadi penyokong kedua sekolah tersebut. 

Elemen Pendidikan di Desa Nanga Kebebu dan Desa Semadin Lengkong juga sangat penting terkait penyadartahuan dalam pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, terutama untuk menjaga kawasan penting dan praktik budidaya kelapa sawit berkelanjutan terutama pada siswa-siswa sekolah menengah.

"Dalam program ini akan dilaksanakan di SMPN 8 Nanga Pinoh yang berada di Desa Semadin Lengkong dan SMPN 3 Nanga Pinoh yang ada di Desa Nanga Kebebu," terangnya.

Menurutnya, proses pendampingan akan dilakukan dengan menerapkan enam pendekatan menyeluruh PPB yakni, Etos dan Budaya Sekolah, Pengajaran dan Pembelajaran, Keterlibatan Siswa, Melibatkan Masyarakat, Lingkungan Sekolah, dan Monitoring dan Evaluasi.

BACA JUGA:BINUS Hadir di Kota Medan: Menjawab Kebutuhan Masyarakat akan Pendidikan Berkelas Dunia

"Program ini selaras dengan kurikulum baru yang akan diterapkan pemerintah, yakni kurikulum Merdeka atau Kurikulum Pancasila. Dalam kurikulum ini menyediakan bahan-bahan pembelajaran untuk kepentingan proses belajar mengajar lebih ditujukan pada ruang bagi pengembangan karakter dan kompetensi siswa," jelasnya.

Kata Munawir, pada tahun 2023, program diarahkan agar inline dengan program nasional yaitu Kurikulum Merdeka dan penyusunan Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dalam kontennya tetap terdapat kelapa sawit berkelanjutan dan kawasan penting masyarakat.

Sejalan dengan proses kegiatan Modul P5 yang terdiri dari 4 tematik telah dicetak dan akan diedarkan kepada Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang relevan dengan substansinya untuk diimplementasikan. Adapun ke empat tematik modul tersebut adalah Kawasan Penting, Sawit Berkelanjutan, Budaya Berontang, dan Kue Tradisional Dadar Ayak. 

Pemerintah Kabupaten Melawi melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan telah memberikan dukungan terkait implementasi Modul P5 ini dengan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 400.3.1/1201/DIKBUD.C. tentang Penggunaan Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Berbasis Karakteristik Lokal.

Sumber: disway kalbar