Terjerat dalam Labyrinth Pikiran? Mengungkap Makna, Pemicu, dan Trik Melawan Overthinking
--
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Tak bisa dipungkiri, istilah Overthinking telah menjadi bahasa gaul populer di dunia internet, menciptakan fenomena di era generasi Z dan Milenial.
BACA JUGA:Overworking, Fenomena Kerja Berlebihan, Kenapa Masih Jadi Pilihan?
Beda dengan Critical Thinking yang objektif, Overthinking cenderung merayapi pemikiran mendalam tanpa jalan keluar.
Apa sih Overthinking itu sebenarnya? Ini adalah kecenderungan memikirkan situasi, masalah, atau keputusan melebihi batas wajar.
Si pelaku Overthinking akan terperangkap dalam siklus berpikir yang mendalam, terlalu analitis, bahkan pada detail sepele, membawa dampak kecemasan, stres, dan ketidakpastian berlebihan.
BACA JUGA:Generasi Z Indonesia Terjerat Krisis Kesehatan Mental
Penyebabnya bermacam-macam dan terkait dengan kondisi psikologis. Overthinking bisa dipicu oleh kecemasan, perfectionisme, pengalaman traumatis, ketakutan akan penolakan atau kegagalan, serta kurangnya keterampilan mengatasi stres, pengambilan keputusan, dan penyelesaian masalah.
Bagaimana mengatasi Overthinking? Ternyata, praktik mindfulness, pembatasan perencanaan masa depan, pengaturan waktu berpikir, aktivitas fisik, dan sikap lebih ringan pada diri sendiri bisa membantu.
Berbicara dengan orang lain, tidak terlalu memikirkan opini orang lain, dan mengurangi penimbangan berlebihan atas kemungkinan juga menjadi langkah-langkah efektif.
Dengan mengenal penyebab dan menerapkan tips mengatasi Overthinking, kita dapat menciptakan pikiran yang lebih sehat dan produktif.
BACA JUGA:Generasi Sandwich, Tantangan dan Bahaya yang Dihadapi oleh Kelompok Menengah dalam Era Modern
Jadi, mari bersama-sama menghindari Overthinking yang bisa muncul kapan saja dan kepada siapa saja.
***
Sumber: