Peserta Kajian Fiqih Wanita yang Digelar Komunitas Pelajaran Kedua Kalbar Harap Berkelanjutan
Peserta Kajian Fiqih Wanita yang Digelar Komunitas Pelajaran Kedua Kalbar, Berharap Harus Berkelanjutan.--
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID, Pontianak, 3/7/2024 – Komunitas Pelajaran Kedua mampu membius para peserta yang hadir di Seminar yang diadakan pertama kali di Kalimantan Barat, dengan tema "Kajian Fiqih Wanita:" Kupas Tuntas Bab Haid.
Pelajaran Kedua merupakan sebuah komunitas yang bergerak di media informasi terkait Fiqih kontemporer. Komunitas ini didirikan Argha, seorang santri sekaligus penulis Kalbar yang berasal dari Kabupaten Kubu Raya.
Dalam program yang baru digelar di Hotel Kapuas Darma Pontianak, Komunitas Pelajaran Kedua menyuguhkan seminar yang membahas seputar kewanitaan, yakni menstruasi. Acara seminar tersebut mendapatkan respon dan sambutan yang baik dari berbagai kalangan salah satu diantaranya yaitu Ayu Juni Andasari, peserta dari Kabupaten Kubu Raya.
"Alhamdulillaah, kami senang sekali bisa hadir di kajian yg manfaat dan sangat berharga ini. Ilmunya daging banget. Hadir di kajian tadi seperti mendapatkan sumber air di padang gersang. Ilmu yangg sangat penting, InsyaAllah menjadi penyelamat kami para muslimah dalam menyempurnakan ibadah. Nggak cukup hanya 1 kali pertemuan untuk belajar bab penentu diterima/tidaknya ibadah kami para muslimah." Papar Ayu.
Senada dengan Ayu, Evie, yang jauh-jauh hadir dari Kabupaten Mempawah, juga mengharapkan hal yang sama, ia dengan rombongan sangat berharap Pelajaran Kedua di kain kesempatan dapat menggelar acara yang serupa serupa.
"Hampir dua jam perjalanan dari Mempawah menuju Pontianak, semata-mata hanya untuk mengajukan mengharap Ridho Allah. Dan kami meminta, tolong Pelajaran Kedua adakan kegiatan yang serupa secara offline." Harap Evie.
Menurut Argha, selaku penggagas Pelajaran Kedua ini meskipun baru didirikan telah mampu menunjukan eksistensinya dalam melaksanakan kegiatan seminar yang sangat bermanfaat.
"Jujur nggak nyangka. Tanpa ada support dari pihak manapun alias mandiri, namun agenda ini cukup membuat panitia kewalahan. Karena baru lima hari pendaftaran dibuka, banyak peminat yang tak kebagian tiket." ucapnya.
Dengan adanya kegiatan ini Argha berharap dalat memberikan dampak informasi yang berlandaskan terkait hal ilmu fiqih. Menurutnya, menjawab hukum tidak boleh asal-asalan, harus berlandaskan.
"Upaya kami melalui media sosial akan berusaha menghadirkan jawaban dari pertanyaan dengan singkat, padat, akurat penuh makna sejarah, menghadirkan pendapat-pendapat Ulama' terdahulu sebagai perbandingan hukum dan tentu berlandaskan atas kajian. Bukan semerta-merta. Ini hukum syariat, harus hati-hati." Terang Argha.
Selain itu, ia mengutarakan rasa haru dan ucapan terima kasih atas segenap stek holder yang telah berpartisipasi mensukseskan kegiatan ini dengan penuh hikmad.
"Media Pontianak Informasi, Ex Media Pontianak, Pontianak Info DisWay, KBIH, serta segenap peserta yang hadir, tentu ucapan terimakasih tidak cukup sebatas kata. Namun semoga doa dan amal kita, dapat bermanfaat dengan hadirnya kita akan semakin luas lah informasi yang menyebar kepada masyarakat."
Sumber: pontianakinfo.disway.id