Tren Menjelang Pilkada, Isu Korupsi Diterbitkan Demi Goncang Elektabilitas

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Tren isu korupsi muncul jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sudah menjadi fenomena baru di Indonesia.

Salah satunya yang tengah disorot akan tren ini adalah Ketua Komisi V DPR RI sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Kalimantan Barat Lasarus.

Lasarus tengah diterpa isu tak sedap yakni dugaan korupsi di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Lasarus yang tengah digadang maju sebagai Calon Gubernur Kalbar 2024 dituduh meminta fee sebesar 10 persen dari nilai proyek sebesar Rp82,1 miliar yang melibatkan mantan Direktur Prasarana Perkeretaapian Kemenhub, Harno Trimadi, dan mantan PPK Perawatan Prasarana Perkeretaapian Kemenhub, Fadliansyah.

Meski begitu, belum ada bukti konkrit dari KPK terkait dugaan korupsi tersebut.

Lasarus pernah dipanggil KPK untuk diperiksa sebagai saksi pada 28 Juli 2023 bersamaan anggota DPR lainnya atas nama Andi Iwan Darmawan Aras, Ridwan Bae, Hamka B Kady MS, dan Ketua DPD Demokrat Sumatera Utara Lokot Nasution.

BACA JUGA:Dikenal Sebagai Sosok Sederhana, Begini Sigapnya Lasarus Wakili Masyarakat

Masyarakat di media sosial turut menyoroti tren korupsi yang menjerat sejumlah nama calon Kepala Daerah jelang Pilkada.

Sejumlah masyarakat terutama di Kalimantan Barat memberikan simpati mereka terhadap isu korupsi yang menjerat Lasarus tersebut.

"Waduh pak @lasarus.id dibidik, ngerik lawan pak Jokowi," tulis akun Instagram @suai** di postingan @akurat.co

"Pak Lasarus mau maju tiba-tiba kena isu korupsi, sungguh suatu kebetulan, apa ada yang tak suka sama pak lasarus?" tulis akun Instagram @indr***.

"Kalbar butuh pemimpin tulus spti @lasarus.id dng background beliau sbg putra Kalbar mnjdikan beliau Bapak pembangunan d Kalbar...#majubersamaLasarus2024," tulis akun Instagram @rizki_*** di salah satu unggahan Instagram Lasarus.

Tren Isu Korupsi Jerat Nama Calon Kepala Daerah Jelang Pilkada

Tren yang mengarah pada penerbitan isu korupsi menjelang Pilkada menggambarkan strategi politik yang sering kali digunakan untuk mempengaruhi opini publik dan merusak elektabilitas lawan politik.

Sumber: disway