Rentcar MaC
Mau iklan?

Usia 72 Tahun, Prabowo Subianto Mengakui Kecintaannya pada Burger King: Tidak Khawatir dengan Hipertensi?

Usia 72 Tahun, Prabowo Subianto Mengakui Kecintaannya pada Burger King: Tidak Khawatir dengan Hipertensi?

Prabowo Subianto berbicara dalam "Dialog Calon Presiden dengan Kadin: Meraih Indonesia Emas 2045", yang diselenggarakan di Djakarta Theater, Jakarta, pada Jumat (12/1/2024). --

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Dalam diskusi dengan Kadin (Kamar Dagang dan Industri) pada Jumat (12/1/2023), Prabowo Subianto membantah klaim bahwa dirinya anti barat. Sebagai bukti, ia mengakui bahwa ia senang menikmati makanan dari salah satu restoran cepat saji asal Amerika, Burger King.

"Saudara-saudara, saya bukan anti barat, saya mencintai barat. Masalahnya, kadang-kadang barat tidak mencintai kita. Aku suka makan di Burger King, aku suka, kadang-kadang mereka yang tidak peduli sama kita," ucap Prabowo.

BACA JUGA:Tidak Semuanaya Baik, Menghindari Makanan Tidak Sehat untuk Penderita Gula Darah Tinggi

Pernyataan calon presiden dengan nomor urut 2 ini langsung menarik perhatian warganet, terutama mengingat usianya yang telah mencapai 72 tahun, namun masih menikmati makanan cepat saji yang identik dengan tingginya garam dan berpotensi memicu hipertensi.

Salah satu menu andalan makanan cepat saji di Burger King adalah burger. Meskipun mengandung karbohidrat, sayuran, dan daging, menu ini masuk dalam kategori junk food karena tingginya kandungan natrium, lemak, dan perasa makanan.

BACA JUGA:Menjaga Kesehatan dan Kebersihan, Pentingnya Rutin Memotong Kuku

Bahaya konsumsi junk food pada lansia juga menjadi sorotan. Studi dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta oleh Rantiningsih, Edi, dan Veriani pada 2015 menunjukkan bahwa lansia cenderung memilih makanan sejenis junk food yang tinggi kalori dan lemak, namun rendah serat.

Hasil penelitian di Bantul, Yogyakarta, menemukan adanya hubungan erat antara konsumsi junk food dan hipertensi atau tekanan darah tinggi pada lansia sebesar 67 persen. Sementara itu, risiko hipertensi pada lansia yang jarang mengonsumsi junk food sebesar 32,9 persen.

BACA JUGA:Bukan Hanya Bersama Pasangan, Inilah Keuntungan Deep Talk Bersama Sahabat

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga mengungkapkan bahwa junk food atau makanan cepat saji yang sering dikonsumsi tidak akan membuat kenyang, tetapi justru dapat memicu konsumsi makan berlebihan.

Berikut adalah lima risiko penyakit yang dapat diakibatkan oleh terlalu sering mengonsumsi junk food, sebagaimana dilansir oleh situs Kemenkes pada Sabtu (13/1/2024):

1. Kolesterol Tinggi: Junk food memiliki nilai gizi rendah, bahkan mungkin tidak memiliki nilai gizi sama sekali. Banyak junk food mengandung kalori tinggi, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dan berdampak pada kesehatan tubuh.

2. Diabetes: Pola makan tidak sehat, seperti terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji, dapat menjadi salah satu faktor pemicu diabetes. Junk food mempengaruhi sistem metabolisme tubuh, mengakibatkan nutrisi tidak terserap dengan baik dan insulin tidak berfungsi optimal.

3. Penyakit Jantung: Kandungan lemak jahat yang tinggi pada junk food dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. Lemak yang menumpuk dapat mempengaruhi fungsi jantung dan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah, meningkatkan risiko serangan jantung.

4. Gangguan Ginjal: Kandungan natrium yang tinggi pada junk food, jika dikonsumsi secara berlebihan, dapat mempengaruhi kinerja ginjal. Fungsi ginjal dalam menyaring racun di dalam darah dapat menurun.

5. Kerusakan Hati: Risiko lain dari konsumsi junk food adalah kerusakan hati. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi junk food tanpa berolahraga dapat memiliki dampak serupa dengan mengonsumsi alkohol. Hal ini dapat menyebabkan pembentukan jaringan parut di dalam hati, mengakibatkan kerusakan dan penurunan fungsi hati.

BACA JUGA:Generasi Z Indonesia Terjerat Krisis Kesehatan Mental

Mengingat dampak negatif tersebut, penting bagi masyarakat, terutama lansia, untuk memilih pola makan yang seimbang dan sehat guna menjaga kesehatan tubuh.(*)

 

 

Sumber: