Iklan pemberitaan
Rentcar MaC

Dukung Investasi Bermanfaat, Sujiwo Minta Perusahaan Rekrut Naker Lokal

Dukung Investasi Bermanfaat, Sujiwo Minta Perusahaan Rekrut Naker Lokal

Bupati Kubu Raya, Sujiwo saat memimpin rapat koordinasi dengan camat dan kepala desa se-Kecamatan Kuala Mandor B, Senin (20/10/2025).-Dok. Prokopim Pemkab Kubu Raya-

PONTIANAKINFO.COM, KUBU RAYA Bupati KUBU RAYA Sujiwo memimpin rapat koordinasi dengan camat dan kepala desa se-Kecamatan Kuala Mandor B, Senin (20/10/2025), di Kantor Camat Kuala Mandor B. Ia menyampaikan sejumlah arahan mengenai pembangunan infrastruktur, pengaturan tonase kendaraan, serta kebijakan pro-investasi yang tetap berpihak kepada rakyat.

Salah satu hal yang menjadi sorotan adalah kondisi jalan yang telah dibangun pemerintah daerah di wilayah tersebut. Sujiwo mengakui bahwa pembangunan jalan dilakukan dengan kualitas menengah. Bukan tanpa alasan, hal itu dilakukan karena keterbatasan anggaran.

“Jalan sudah kita bangun, sudah mulus kan? Tapi kualitasnya menengah. Kenapa? Karena memang uang kita tidak cukup,” kata Sujiwo. 

Ia menerangkan penganggaran harus berlandaskan pada tiga asas, yakni asas manfaat, asas prioritas, dan asas keadilan. 

“Supaya keadilan ini terpenuhi, dari anggaran Rp3,5 miliar kita buat agar jalannya bisa panjang walaupun kualitasnya menengah,” jelasnya.

Terkait hal itu, dia mengingatkan bahwa jalan dengan kualitas menengah tidak cocok untuk kendaraan dengan muatan berat. Sujiwo menyoroti adanya praktik pelaku usaha yang membawa angkutan melebihi kapasitas yang semestinya sehingga mempercepat kerusakan jalan.

“Kalau kualitas jalannya menengah, maka tonase kendaraan juga harus menengah. Tapi kenyataannya jalan yang dirancang maksimal (kekuatan) 6 ton dihajar dengan (tonase) 10 sampai 12 ton. Ya, pasti cepat rusak. Padahal itu dibangun dari uang rakyat. Kasihan negara, kasihan rakyat,” ucap Sujiwo.

Mengatasi hal ini, pemerintah kabupaten akan segera memberlakukan kebijakan pembatasan tonase kendaraan melalui pemasangan portal jalan.

“Kita akan portal. Yang bisa lewat maksimal enam ton saja. Engkel atau pikap silakan. Kita tidak melarang, hanya membatasi dan mengatur. Kalau tidak, uang pajak rakyat habis untuk perbaikan jalan yang cepat rusak karena ulah segelintir pelaku usaha,” tegasnya.

Meski tegas dalam kebijakan pembatasan, Sujiwo menyatakan pemerintah daerah tetap mendukung iklim investasi yang sehat, legal, dan bermanfaat bagi masyarakat. Ia bahkan menegaskan siap ‘pasang badan’ demi mendukung investasi yang menguntungkan rakyat dan negara.

“Saya akan pasang badan untuk investasi, selama itu legal, resmi, dan bermanfaat untuk rakyat. Dan Alhamdulillah investasi mulai menggeliat di Kubu Raya,” sebutnya.

Lebih lanjut, Sujiwo mengingatkan pentingnya keterlibatan tenaga kerja lokal dalam investasi yang masuk ke daerah. Ia menyebut telah membangun komitmen dengan para investor agar memprioritaskan warga Kubu Raya dalam perekrutan.

“Saya sudah buat komitmen, nanti akan kita tuangkan secara tertulis. Minimal 60 persen tenaga kerja diambil dari warga Kubu Raya. Kecuali untuk tenaga ahli, silakan dari luar. Tapi untuk tenaga biasa, utamakan masyarakat lokal,” pintanya.

Dirinya mengungkapkan pemerintah daerah telah memberikan teguran kepada sejumlah hotel dan perusahaan karena tidak mematuhi prinsip tersebut. Menurutnya, investasi tidak hanya soal modal dan keuntungan, tetapi juga kebermanfaatan bagi rakyat, salah satunya melalui penyerapan tenaga kerja.

Sumber: