Rentcar MaC
Mau iklan?

Erick Thohir Soal Pembengkakan Subsidi BBM: Saat Ini Bikin Pemerintah Putar Otak

Erick Thohir Soal Pembengkakan Subsidi BBM: Saat Ini Bikin Pemerintah Putar Otak

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah tengah 'memutar otak' untuk bisa mengatur Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. (Photo: Instagram Erick Tohir).--

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah tengah 'memutar otak' untuk bisa mengatur Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Pasalnya, bila tak diatur lebih lanjut, subsidi akan semakin membengkak.

Di sisi lain, Erick mengakui bahwa saat ini daya beli masyarakat tengah lesu. Kondisi ini pula yang membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menahan harga BBM, termasuk non subsidi sejak awal tahun 2024.

"Pemerintah juga sangat mengerti kesulitan, kenapa BBM Januari tidak naik di bulan Maret April gak naik, karena daya beli masyarakat tertekan," kata Erick, saat ditemui di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, dikutip PontianaInfo.Disway.id dari CNBC Indonesia Pada Rabu (17/7/2024).

Tapi bila penyaluran BBM bersubsidi tak diatur, maka menurutnya ini akan berdampak pada subsidi yang makin membesar. Terlebih, lanjutnya, di tengah kondisi semakin melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya harga minyak mentah.

"Tapi kalau dilihat dengan pelemahan dolar dan harga minyak (mentah dunia) naik, sebenarnya subsidi sangat besar," beber Erick.

BACA JUGA:Jadi Asumsi Publik Soal Rencana BBM Bakal Dibatasi Oleh Pemerintah, Ada Apa?

Bila subsidi hanya terfokus pada BBM, maka menurutnya alokasi untuk sektor lainnya akan tertinggal, seperti sektor kesehatan dan pendidikan.

"Jangan sampai kita bangun infrastruktur tapi manusia Indonesia tidak dibangun. Akhirnya ke depan kita tertinggal dengan bangsa-bangsa lain. Apalagi kemarin ada pengumuman katanya IQ-nya rendah. Waduh pusing kita," tandasnya.

"Memang ada (revisi) Perpres 191 (tahun 2014) yang ingin BBM tepat sasaran dan ini sudah digodok hampir setahun lebih. Seyogyanya masyarakat yang mampu tak boleh gunakan BBM subsidi seperti listrik. Proses berlangsung, kita tunggu saja," tuturnya.

"Pembatasan tidak ada. Jumlah penduduk Indonesia makin banyak dengan tingkat ekonomi beda-beda. Jadi tepat sasaran yang diutamakan," ujarnya.

Lantas, saat ditanya kapan rencana pembatasan BBM Pertalite ini akan diberlakukan, Erick pun menjawab "Gak tahu. Saya gak bisa jawab. Sebagai Menteri BUMN saya tinggal jalankan saja."

"Gak usah dipolemikkan itu sesuatu yang dari tahun ke tahun ada diskusinya," tuturnya. (Red)

Sumber: Harian Disway