Rentcar MaC
Mau iklan?

Cuaca Ekstrem di Melawi, BMKG Beri Peringatan Waspada Potensi Karhutla

Cuaca Ekstrem di Melawi, BMKG Beri Peringatan Waspada Potensi Karhutla

kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya karhutla di beberapa wilayah Kalbar selama 11 hingga 17 Juli 2024 Kedepan. (Photo//BMKG kalbar).--

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak mengeluarkan peringatan kepada masyarakat Kalimantan Barat (Kalbar) untuk waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada pertengahan Juli 2024.

"Meskipun diperkirakan terjadi hujan sedang hingga lebat dalam beberapa hari ke depan, menurut data BMKG Supadio, wilayah Kalbar telah memasuki musim panas pada bulan Juli hingga Agustus, meskipun sebagian daerah akan tetap mengalami hujan ringan hingga sedang," lata Prakirawan Cuaca BMKG Supadio Pontianak Deby di Pontianak, Kamis,Lalu.

Dia menjelaskan kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya karhutla di beberapa wilayah Kalbar selama 11 hingga 17 Juli 2024 Kedepan.

Berdasarkan data dari sensor Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS) dan Moderate-resolution Imaging Spectro-radiometer (MODIS) terdeteksi 16 titik panas kategori sedang di lima kabupaten di Kalbar, yakni di Sanggau (3), Ketapang (7), Landak (2), Kubu Raya (2), dan Melawi (2).

BACA JUGA:Duta ILP Mempawah Berbagi Bubur Suro Khas Madura

BMKG Supadio Pontianak juga memberikan peringatan kepada masyarakat untuk mewaspadai hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah Kalbar. Hujan ini diperkirakan akan terjadi mulai hari ini hingga (17/7/24).

Wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem ini, meliputi Kota Pontianak, Kubu Raya, Mempawah, Kayong Utara, Ketapang, Landak, Sanggau, Sekadau, Bengkayang, Kapuas Hulu, Melawi, dan Sintang.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap kemungkinan terjadinya banjir, genangan air, dan tanah longsor di beberapa kabupaten/kota, termasuk Kota Pontianak, Singkawang, Kabupaten Sambas, Bengkayang, Mempawah, Sintang, dan Kapuas Hulu.

"Kesiapsiagaan dan tindakan preventif sangat diperlukan untuk mengurangi dampak bencana yang mungkin terjadi. BMKG Supadio menegaskan pentingnya kewaspadaan masyarakat dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem dan risiko karhutla ini," kata Deby.

Sumber: bmkg kalbar