Rentcar MaC
Mau iklan?

Berkat Inovasi Ular Tangga Muroja'ah, Imam Subawaihin Masuk Final di PAI AWARD 2024

Berkat Inovasi Ular Tangga Muroja'ah, Imam Subawaihin Masuk Final di PAI AWARD 2024

Imam Subawaihin saat Mengajar dengan Inovasi Permainan Media ular tangga dalam Pembelajaran Al Qur’an Santri TPQ Hikmatun Balighoh di Desa Sungai Besar Laut. --Disway Kalbar

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID, MEMPAWAH - Saat ini Imam Subawaihin berhasil masuk ke tingkat Nasional menjadi salah satu nomine PAI AWARD 2024, di bidang Literasi Al-Qur'an dan mewakili Kalimantan Barat. 

Imam Subawaihin merupakan penyuluh Non PNS Kemenag Mempawah, sapaan akrabnya cak imam. Sebagai penyuluh agama mempawah, ia juga aktif di majelis-majelis taklim dan organisasi Islam di kabupaten Mempawah.

Kemudian pak imam mulai mengabdikan diri sebagai pengajar berangkat dari Alumni pondok pesantren Tebuireng Jombang. Dengan demikian ia mengajar dan menampilkan inovasi yang unik dan metode yang jitu dalam pembelajaran Al-Quran di era saat ini.

BACA JUGA:Dua Penyuluh Mempawah Menjadi Nomine Final Lomba Penyuluh Award 2024 ditingkat Nasional

Berkat inovasi yang ia tampilkan yaitu permainan media ular tangga dalam pembelajaran Al Qur’an Santri TPQ Hikmatun Balighoh di Desa Sungai Besar Laut.

Dari inovasi tersebut, berhasil menghantarkan ia lolos seleksi ke tahap 1 dan lanjut tahapan ke 2 di jakarta yaitu final pada bulan Juli mendatang.

"Fenomena saat Ini banyak anak gemar bermain gadget oleh karena itu, terlintaslah inovasi kreatif belajar sambil bermain, agar mereka tidak cepat bosan sekaligus mengenalkan permainan tradisional yaitu permainan ular tangga, olehnya menjadi ular tangga Muroja'ah," ujar Imam saat dihubungi PontianakDisway, Jumat (28/6/2024).

Dalam ular tangga Muroja'ah tersebut, Imam Subawaihin juga mengatakan, ada manfaat yang dapat kita ambil poin-poin penting untuk anak-anak tingkat Sekolah Dasar (SD) tersebut.

BACA JUGA:Terkait Cuaca Musim Haji 2024, Kasi PHU Kemenag Mempawah Sampaikan Hal Ini

"Anak-anak dilatih untuk bersosialisasi, berkompetisi, bertanggung jawab dan mengingat materi pembelajaran, selain itu mengenalkan aksara Arab pada papan permainan, ada sejumlah tantangan yang harus diselesaikan sebagai bentuk tanggung jawab," jelasnya.

"Misalnya, jika dadunya sampai di angka tertentu, anak tersebut diminta membaca doa, berbagai niat shalat dan hukum bacaan tajwid," tambahnya.

Lanjut, Imam Subawaihin penuh harapnya, bisa mengharumkan nama Kalimantan Barat di ajang bergengsi PAI AWARD Nasional 2024.

"Saya bersyukur, semoga dengan metode ini anak-anak rajin mengaji dan manfaatnya dapat di rasakan bersama hingga jangkauanya luas," Tutupnya.

Sumber: disway kalbar