Rentcar MaC
Mau iklan?

Seorang Menantu Menikam Mertua di Bengkulu

Seorang Menantu Menikam Mertua di Bengkulu

Seorang Menantu Menikam Mertua di Bengkulu--

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID, BENGKULU -Pada 7 Juni 2024, sebuah insiden mengerikan terjadi di Bengkulu yang mengguncang masyarakat setempat. Seorang pria berinisial HE (43 tahun) nekat menikam ayah mertuanya TA (61 tahun) dengan senjata tajam hingga korban dalam kondisi kritis. HE Amerupakan warga Jalan Tengah Padang, sementara korban bernama TA alias Tirta Azni warga Jalan Letda Abdul Hanif, Kelurahan Pondok, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu.

Aksi brutal ini dipicu oleh konflik terkait hak asuh anak, yang memanas hingga menimbulkan kekerasan fisik. Kejadian tersebut terekam oleh CCTV salah satu rumah warga dan videonya telah beredar luas di media sosial, menambah kehebohan di masyarakat.

Dikutip dari laman Lantai.News.TV diketahui peristiwa penikaman menantu terhadap mertua tersebut terjadi di Tengah Padang Kota Bengkulu pada Rabu, 5 Juni 2024.

Dari rekaman CCTV yang beredar, tampak cukup jelas bahwa saat itu korban TA bersama istrinya keluar dari dalam rumah pelaku HE, kemudian sempat berhenti sejenak di jalan depan rumah HE.

Terlihat korban TA saat itu mengenakan pakaian baju kaos berkerah putih dan celana panjang, sedangkan istrinya mengenakan setelan jeans, baju hitam dan memakai jilbab, Sebelum penikaman terjadi antara pelaku dan korban sempat kejar-kejaran, sehingga tetangga pelaku juga sempat melihat keluar.

Pelaku keluar dengan membawa pisau yang masih ada sarungnya, dengan menggunakan celana panjang berwarna coklat dan bertelanjang dada, HE langsung berlari mengejar korban dengan cepat, korban sendiri berlari ke rumah tetangga pelaku.

Disana korban terdesak, dan pelaku yang mendapati hal tersebut langsung mengeluarkan pisau tersebut dari sarungnya, dan mengarahkan ke arah korban, Korban, sempat melawan, namun pada akhirnya korban mendapati luka tikam pada bagian rusuk sebelah kanan.

Usai kejadian itu, korban kemudian terkapar di depan rumah tetangga pelaku dan pelaku langsung dilerai oleh tetangganya yang kemudian langsung melarikan diri, Adapun, dijelaskan oleh BI (16 tahun) yang merupakan anak dari pelaku membenarkan adanya kejadian penusukan tersebut.

“Bermula kakek saya ini di rumah, kemudian datang ayah (pelaku) ingin menjemput kami. Tetapi kakek berat hati karena tidak mau kami ke sana, namun dia memaksa, Sehingga kakek saya kemudian mendatangi kami di Pintu Batu,” jelas BI.

Kasus ini menggambarkan bagaimana konflik dalam keluarga dapat mencapai titik didih yang berbahaya. Menurut informasi yang beredar, perselisihan mengenai hak asuh anak menjadi penyebab utama. Masalah hak asuh sering kali menjadi sumber ketegangan yang besar dalam hubungan keluarga, terutama jika komunikasi yang baik dan kompromi tidak dapat tercapai.

Dalam kasus ini, sang menantu merasa terpojok dan marah, yang kemudian memicu tindak kekerasan. Seringkali, masalah hak asuh anak bukan hanya tentang siapa yang lebih berhak, tetapi juga mencerminkan masalah mendalam dalam hubungan interpersonal dan dinamika keluarga. Ketegangan ini, jika tidak dikelola dengan baik, dapat berubah menjadi tindakan agresi yang merugikan semua pihak yang terlibat.

Pihak kepolisian bergerak cepat dalam merespons kejadian ini. Setelah melakukan penikaman, pelaku mencoba melarikan diri, namun berhasil ditangkap oleh aparat kepolisian. Proses hukum terhadap pelaku akan berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ia kemungkinan besar akan dikenakan pasal-pasal tentang penganiayaan berat yang mengakibatkan luka serius.

Kasus penikaman mertua di Bengkulu adalah pengingat betapa pentingnya komunikasi yang baik dan pengelolaan emosi dalam hubungan keluarga. Konflik terkait hak asuh anak, jika tidak ditangani dengan bijak, dapat memicu tindakan kekerasan yang merugikan semua pihak. Penting bagi kita semua untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dan mencari solusi damai dalam menyelesaikan konflik. Upaya pencegahan dan dukungan yang memadai dapat membantu menciptakan lingkungan keluarga yang lebih harmonis dan aman bagi semua anggotanya.

Sumber: lantai.news.tv