Wakil Ketua Imam dan Khatib Pontianak, Tegaskan Umat untuk Rutin Kirim Doa untuk Palestina
--
Ia mengatakan, militansi yang positif diperlukan pada momen saat ini. Ia merujuk pada keterllibatan membela Palestina.
“Energi ‘kemarahan’ umat Islam harus bisa disalurkan ke arah yang positif, bukan sebaliknya dimanfaatkan untuk melakukan tindakan-tindakan yang justru akan mengganggu proses perdamaian dan mencoreng citra Islam dan umat Islam,” sambungnya.
Menurutnya, cara membantu sesama muslim dapat dilakukan dengan tiga hal. Ketiganya adalah mengubah situasi dengan menggunakan kekuasaan, seruan doa, dan ingkar bil-lisan.
Dia menegaskan aksi menolak segala bentuk penjajahan di Palestina sesuai dengan amanat UUD 1945.
Menurut sejarah, Masjidil Aqsha dan al-Quds al-Syarif harus tetap berada dalam benak dan pikiran setiap Muslim. Kedudukannya yang sangat istimewa dalam Islam harus dipahami oleh setiap generasi. Institusi keagamaan berkewajiban untuk memperkenalkannya di setiap kesempatan, melalui kurikulum di sekolah, materi pengajian, buku-buku dan selebaran, serta media-media lainnya.
“Bersama dunia Islam, Indonesia siap berpartisipasi dalam memperkuat institusi keagamaan di Palestina, dalam kerangka kerja sama internasional. Melalui mimbar ini saya tegaskan, Palestina selalu ada dalam hati, bahkan dalam setiap helaan nafas warga Indonesia,” tutupnya.
Di hadapan hadirin, ia menegaskan bahwa dukungan Indonesia terhadap perjuangan Palestina tidak pernah surut, bahkan semakin meningkat. Bukan hanya dalam bentuk dukungan politik, namun Indonesia juga akan terus memberikan dukungan peningkatan kapasitas dan dukungan untuk kelayakan hidup penduduk Palestina.
Sumber: disway kalbar