Aktivis Lingkungan Hidup Dituntut 10 Bulan Penjara, UU ITE Dipakai untuk Menjerat Daniel Frits

Aktivis Daniel Frits menjalani persidangan--
Menurut Noorkhan, dia akan memberikan dukungan kepada para aktivis lingkungan asalkan mereka tidak menghina masyarakat.
Bagaimana sejarah pertama kali tambak dibangun di Karimunjawa. Menurut Bambang Zakaria, koordinator Lingkar Juang Karimunjawa, tambak udang ilegal mulai muncul di Desa Karimunjawa dan Kemujan pada akhir tahun 2016.
Dia mengatakan bahwa awalnya tambak udang ilegal tersebut dimiliki oleh seorang pengusaha yang berasal dari luar Karimunjawa dan ia memperoleh tanah itu dengan cara membeli dari penduduk sekitar. Setelah itu, mereka secara perlahan mulai mempengaruhi penduduk setempat yang memiliki lahan untuk mengikuti langkah mereka dalam membuka tambak.
Agar dapat mewujudkan tujuannya, menurut Zakaria, pengusaha-pengusaha tersebut bahkan memberikan pakan dan bibit udang kepada warga sebagai imbalan atas tandatangan warga yang menunjukkan dukungan mereka.
Hasil pemantauan menunjukkan bahwa ada total 33 lokasi tambak udang ilegal di dua desa ini. Ukuran setiap tambak bervariasi, mulai dari yang terkecil sekitar dua petak hingga yang terbesar mencapai 40 petak.
Nelayan di Karimunjawa mengungkapkan bahwa pendapatan mereka menurun karena wilayah tempat mereka menangkap ikan telah terkontaminasi dengan limbah dari tambak udang yang dibuang secara sembarangan ke laut. Para pemilik tambak udang ilegal tidak memiliki Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) karena itu.
Para nelayan juga merasa tidak nyaman dengan hasil laut yang tercemar, karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit mereka. Petani yang mengusahakan budidaya rumput laut juga mendapat kesulitan karena tidak berhasil dalam hasil panennya.
Sumber: disway kalbar