Pemuda Dayak Inisiasi Konsolidasi Kebangsaan di Hotel Ibis Pontianak, Perkuat Dialog Kebhinekaan di Kalbar

Ketua Umum Pemuda Dayak Kalbar, Srilinus Lino (kiri) Bersama Gubernur Kalbar, Ria Norsan (kanan)-Pontianak Disway-Dok.Istimewa
PONTIANAKINFO.COM, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya Konsolidasi Kebangsaan yang digagas pemuda Dayak di Hotel Ibis PONTIANAK pada Jumat, 5 September 2025. Kegiatan tersebut dinilai sebagai langkah penting dalam memperkuat semangat persatuan, menjaga kerukunan, sekaligus memastikan kondusifitas daerah tetap terjaga di tengah dinamika sosial yang berkembang.
Dalam sambutannya, Ria Norsan menekankan pentingnya menempatkan persatuan sebagai pondasi bersama. Menurutnya, keberagaman masyarakat Kalimantan Barat tidak boleh menjadi alasan untuk terpecah, melainkan harus dijadikan kekuatan untuk membangun daerah.
“Tujuan utama kegiatan ini adalah agar Kalimantan Barat semakin baik ke depan. Kita tidak boleh melihat perbedaan sebagai pemisah, tetapi harus memaknainya sebagai semangat Bhinneka Tunggal Ika. Kita adalah satu Indonesia,” ujarnya.
BACA JUGA:Pemuda Dayak Kalbar Tolak Pemblokiran Hutan Adat oleh Satgas PKH
Ia juga menyampaikan bahwa inisiatif yang lahir dari generasi muda, khususnya pemuda Dayak, menunjukkan adanya kepedulian terhadap kondisi kebangsaan dan keinginan bersama untuk menghadirkan ruang dialog. Menurutnya, ruang-ruang pertemuan seperti ini sangat dibutuhkan agar masyarakat tetap solid menghadapi berbagai tantangan.
Sementara itu, salah satu penggagas kegiatan, Lino, menyoroti perlunya wadah yang bisa memfasilitasi diskusi tentang nilai kebangsaan. Ia mengingatkan bahwa gejolak yang muncul di Kalimantan Barat harus disikapi dengan kebersamaan, bukan perpecahan.
“Kita menyadari adanya dinamika di Kalbar. Karena itu, forum seperti ini penting untuk menjaga suasana tetap kondusif. Ini adalah tugas kita semua, tidak bisa dibebankan hanya kepada pemerintah atau kelompok tertentu saja,” jelasnya.
Lebih lanjut, Lino menegaskan bahwa pluralitas masyarakat Kalimantan Barat adalah kekuatan yang harus dipelihara. Ia menekankan bahwa keberagaman budaya, suku, dan agama seharusnya menjadi modal besar dalam membangun persatuan.
“Kita harus memiliki komitmen bersama. Keberagaman di Kalbar adalah kekuatan, bukan kelemahan. Kita tidak boleh lengah, apalagi sampai terpecah belah oleh perbedaan,” tegasnya.
Sumber: