Iklan pemberitaan
Rentcar MaC

BMKG Rilis Potensi Hujan Harian di Kalimantan Barat 31 Agustus–6 September 2025

BMKG Rilis Potensi Hujan Harian di Kalimantan Barat 31 Agustus–6 September 2025

Rilisan BMKG Kalbar potensi hujan harian seminggu ke depan di Kalimantan Barat-bmkg_kalbar-Instagram

PONTIANAKINFO.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat merilis prakiraan cuaca terbaru untuk periode Minggu, 31 Agustus hingga Sabtu, 6 September 2025. Dalam sepekan mendatang, sejumlah wilayah Kalbar diprediksi berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Berdasarkan data BMKG yang diperbarui pada Sabtu, 30 Agustus 2025 pukul 20.20 WIB, beberapa kabupaten/kota diprakirakan mengalami curah hujan lebih dari 20 mm per hari. Rinciannya:

BACA JUGA:BMKG Kalbar Rilis Peringatan Dini Cuaca 30 Agustus–1 September 2025

- Minggu, 31 Agustus 2025: Kapuas Hulu, Ketapang, Kubu Raya, Melawi, Sanggau, Sekadau, Sintang.

- Senin, 1 September 2025: Bengkayang, Kapuas Hulu, Kayong Utara, Ketapang, Melawi, Sambas, Sanggau, Sekadau, Sintang.

- Selasa, 2 September 2025: Kapuas Hulu, Ketapang, Sekadau, Sintang.

BACA JUGA:BMKG Rilis Potensi Hujan Harian di Kalimantan Barat 30 Agustus–5 September 2025

- Rabu, 3 September 2025: Kapuas Hulu, Ketapang, Sekadau, Sintang.

- Kamis, 4 September 2025: Kapuas Hulu, Ketapang, Melawi, Sekadau, Sintang.

- Jumat, 5 September 2025: Kapuas Hulu, Ketapang, Kubu Raya, Melawi, Sambas, Sanggau, Sekadau, Sintang.

- Sabtu, 6 September 2025: Kapuas Hulu, Sintang, Kayong Utara, Ketapang, Landak, Melawi, Sanggau, Sekadau.

BACA JUGA:BMKG Kalbar Rilis Peringatan Dini Cuaca 29–31 Agustus 2025

Dari peta potensi hujan harian, sebagian besar wilayah Kalbar terlihat berwarna hijau hingga kuning, yang menandakan dominasi hujan ringan hingga sedang. Namun, ada juga wilayah dengan potensi hujan lebat, terutama di bagian selatan dan timur Kalbar.

BMKG Kalbar mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir, longsor, dan genangan air, terutama di wilayah dengan topografi rawan bencana. Aktivitas harian masyarakat seperti transportasi darat dan sungai juga perlu memperhatikan kondisi cuaca.

Sumber: