Kunker ke Kubu Raya Didampingi Sujiwo, Lasarus Prioritaskan Penataan Kumuh dan Air Bersih

Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kubu Raya. (Dok. Istimewa)-Dok. Istimewa-
KUBU RAYA – Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kubu Raya untuk meninjau langsung kondisi infrastruktur dan kawasan permukiman kumuh.
Dalam kesempatan tersebut, Lasarus menyoroti sejumlah persoalan mendesak yang harus segera ditangani, mulai dari penataan lingkungan hingga pelayanan air bersih yang masih minim.
Salah satu titik fokus kunjungan adalah Desa Parit Baru, yang termasuk dalam program penataan kawasan kumuh. Lasarus menjelaskan bahwa proyek penataan fisik akan segera dimulai pada tahun anggaran 2025. Dari anggaran semula sebesar Rp20 miliar, hanya sekitar Rp8,7 miliar yang dapat diserap berdasarkan kondisi lapangan.
“Ini lebih kepada penataan lingkungan karena rumah-rumah yang ada sebagian besar berdiri di atas tanah sewa. Banyak warga sudah tinggal selama 20-30 tahun, namun tidak memiliki hak milik atas tanah tersebut,” ungkap Lasarus saat diwawancarai tim media di Jalan M. Yunus Desa Parit Baru, Kamis (21/8/2025).
Ia menegaskan bahwa penataan akan difokuskan pada lingkungannya, bukan bangunan rumah. Dalam kunjungan tersebut, Lasarus juga didampingi oleh pejabat terkait dari Kementerian PUPR, termasuk Dirjen Penataan Kawasan, Direktur Air Minum, serta perwakilan dari sektor perumahan kota dan desa.
Salah satu isu penting yang disoroti adalah ketersediaan air bersih, terutama di Pasar Sejati. Meski bangunan pasar telah tersedia, fasilitas tersebut tidak difungsikan karena tidak tersedianya air bersih, bahkan pernah memakan korban akibat kecelakaan di lokasi pasar. Lasarus menyebut sudah meminta pihak prasarana strategis untuk segera menangani permasalahan ini.
“Kita juga akan bantu pemerintah daerah agar pasar-pasar seperti Pasar Sejati dan Pasar Menanjak bisa difungsikan. Banyak pedagang sekarang berjualan di tepi jalan raya, itu sangat membahayakan. Kalau pasar difungsikan kembali, mereka bisa dipindahkan ke tempat yang lebih layak,” jelasnya.
Ia juga mencatat bahwa dari sembilan kecamatan yang ada di Kubu Raya, enam di antaranya masih memiliki persoalan serius terkait akses air bersih. Hal ini menjadi pekerjaan rumah besar yang harus segera dituntaskan.
Lasarus berharap kunjungan ini tidak hanya menjadi seremoni belaka, tetapi menghasilkan langkah konkret untuk memperbaiki infrastruktur di Kabupaten Kubu Raya. Ia juga menyampaikan rencana untuk melakukan hal serupa di kabupaten lain di Kalimantan Barat, guna menyamakan persepsi dan menyelesaikan hambatan teknis yang kerap menghambat pembangunan.
“Sering kali bukan soal anggaran yang menjadi kendala, tetapi hal teknis seperti data yang tidak lengkap, perencanaan yang belum matang, atau lahan yang belum siap. Kita harus pastikan output dari pembangunan benar-benar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” pungkasnya.
Sumber: