IHSG Masih Koreksi, Simak!
Ilustrasi aplikasi saham-Pixabay-https://pixabay.com/photos/stock-iphone-business-mobile-phone-624712/
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan yang signifikan dalam perdagangan pertama setelah libur panjang Lebaran. Pada hari Selasa (16/4), IHSG turun sebesar 1,68% atau 122 poin menjadi 7.164,81.
William Surya Wijaya, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, menjelaskan bahwa IHSG masih terpengaruh oleh ketidakpastian situasi geopolitik global, yang ditambah dengan fluktuasi harga komoditas dan nilai tukar yang belum stabil.
BACA JUGA:Kenapa Indonesia tidak mencetak uang banyak dan dibagikan ke masyarat? Simak!
Menurut William, momentum koreksi ini dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian, terutama pada saham-saham yang memiliki fundamental yang kuat. Dia juga mencatat bahwa data perekonomian dalam negeri menunjukkan stabilitas yang cukup, dengan target investasi jangka menengah hingga panjang.
Proyeksi IHSG hari ini, Rabu (17/4), menunjukkan potensi koreksi wajar dengan rentang pergerakan antara 7.123 hingga 7.272. Beberapa saham yang dapat menjadi perhatian meliputi BBCA, BBNI, UNVR, JSMR, ICBP, PWON, KLBF, GGRM, dan TLKM.
Analis Stockbit Sekuritas Digital juga menyoroti sejumlah sentimen negatif yang menyebabkan penurunan IHSG kemarin. Salah satunya adalah tingkat inflasi Amerika Serikat yang mencapai 3,5% YoY pada Maret 2024, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang mencapai 3,2%, serta melebihi ekspektasi pasar yang berada di level 3,4%.
Hal ini menguatkan dugaan bahwa Federal Reserve AS akan mempertahankan tingkat suku bunga yang tinggi lebih lama. Sentimen negatif lainnya adalah meningkatnya ketegangan geopolitik setelah serangan Iran terhadap Israel pada 13 April 2024. Dampaknya terlihat pada harga komoditas seperti minyak mentah, emas, dan perak.
Meskipun demikian, sejumlah komoditas juga mengalami masalah pasokan dan memiliki prospek permintaan yang positif, yang dapat mendukung potensi kenaikan harga. Koreksi pada saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga, seperti saham properti (-3,25%), teknologi (-2,85%), dan keuangan (-2,49%), terjadi pada Selasa lalu.
Sumber: disway kalbar